Dosen SV IPB University Lakukan Pemberdayaan Perempuan

Dosen
Sumber :
  • Instagram

VIVA – Dosen Mengabdi IPB University sosialisasikan kewirausahaan dan digital marketing di Kampung Cibanteng Agathis, Desa Cihideung Ilir, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor. Bentuk kewirausahaan yang ditawarkan adalah memanfaatkan minyak jelantah menjadi sabun maupun lilin. Sosialiasi yang dilakukan secara offline ini dihadiri sedikitnya 17 ibu-ibu PKK di kampung tersebut.

Pembicara dalam sosialisasi tersebut adalah Silvia Dewi Sagita Andik, Beata Ratnawati, dan Ayutyas Sayekti yang merupakan dosen IPB University dari Sekolah Vokasi. 

Beata Ratnawati, dosen IPB University dari Program Studi Teknik dan Manajemen Lingkungan mengatakan, sosialisasi kewirausahaan ini dilakukan dalam rangka membantu pemulihan ekonomi masyarakat setempat akibat pandemi COVID-19. Ia menyebut, salah satu jenis usaha yang bisa dilakukan adalah dengan mengolah minyak jelantah menjadi sabun maupun lilin. 

“Kegiatan mengolah sabun dari minyak jelantah, selain merupakan kegiatan recycle dan pelestarian lingkungan, juga dapat memberikan tambahan penghasilan untuk ibu-ibu dari limbah rumah tangga yang dihasilkan setiap harinya,” tambah Beata Ratnawati dilansir VIVA dari laman ipb.ac.id.

Ia juga menjelaskan, sosialisasi ini diadakan untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan masyarakat dalam berwirausaha. Tidak hanya itu, sosialisasi ini juga bertujuan meningkatkan kualitas perempuan agar dapat bekerja secara mandiri sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga, serta peduli terhadap pelestarian lingkungan di Desa Cibanteng. 

“Minyak jelantah sebagai limbah rumah tangga selalu dibuang  langsung ke tanah maupun air. Padahal perilaku ini dapat mencemari lingkungan dan dapat mengubah kualitas tanah dan air,” kata Beata Ratnawati.

Ia pun menyebut, minyak jelantah ini dapat membuat tanah menjadi kering dan tidak subur. Selain itu, cemaran minyak jelantah juga merusak ekosistem tanah, sedangkan air yang tercemar dapat mempengaruhi kualitas air. 

Oleh karena itu, katanya, perlu adanya upaya pencegahan dan pengelolaan dengan mengolah minyak jelantah menjadi sabun maupun lilin. Dengan demikian, minyak jelantah dapat digunakan dan bermanfaat. Tidak hanya itu, kegiatan mengolah minyak jelantah dapat menjadi salah satu alternatif untuk menambah penghasilan.

Ekosistemnya Diminta Diperkuat, Karena Transaksi Dengan Ini Lebih Aman

Sementara itu, Ayutyas Sayekti, mengatakan bahwa sabun dari hasil olahan minyak jelantah dapat dipasarkan dengan media digital marketing atau internet. Digital marketing ini dapat dilakukan melalui media sosial untuk menarik konsumen dan calon konsumen secara cepat. 

“Penjualan sabun tersebut perlu dilakukan pengelolaan keuangan antara lain dengan melakukan pencatatan neraca keuangan sehingga mengetahui keuntungan yang diperoleh dari penjualan sabun,” kata Silvia Dewi Sagita Andik, dosen IPB University dari Program Studi Manajemen Industri Jasa Makanan dan Gizi. 

Menag Nasaruddin Umar: Korupsi Itu Haram, Menyengsarakan Masyarakat

Dengan sosialisasi ini, Neneng, salah satu peserta dari Rukun Tetangga Kampung Cibanteng Agathis menyampaikan, kegiatan ini sangat berguna dalam membuka wawasan ibu-ibu terhadap limbah rumah tangga. Ia pun berharap, akan terus terjalin kerjasama antara perguruan tinggi dengan masyarakat sekitar sekitar lingkar kampus IPB University.

“Sehingga dari kerjasama yang dibuat dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar lingkar kampus IPB University khususnya ibu-ibu di Kampung Cibanteng Agathis, Desa Cihideung Ilir,” pungkasnya dalam persnya.(ipb)

Intip Aksi Hijau yang Dilakukan Marcella Zalianty Jolene Marie Rotinsulu, dan Jola Sharon
Menteri Lingkungan Hidup sekaligus Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Hanif Faisol Nurofiq melakukan inspeksi mendadak ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Muara Fajar, Pekanbaru, Riau, Sabtu, 23 November 2024.

Sidak TPA Muara Fajar, Menteri LH Tegaskan Pemda Harus Gercep Tangani Masalah Sampah

Menteri Lingkungan Hidup melakukan inspeksi mendadak TPA Muara Fajar, Kota Pekanbaru. Dia menyoroti pengelolaan sampah yang dinilai sudah sangat darurat dan mendesak.

img_title
VIVA.co.id
24 November 2024