Inovatif, Mahasiswa IPB Ciptakan Bubur Instan Pencegah Stroke
- Freepik/Racool_studio
VIVA – Mahasiswa IPB University berhasil membuat bubur instan bernama “Burbus.” Bubur ini terbuat dari bahan utama ikan gabus yang memiliki kandungan albumin tinggi. Inovasi Burbus ini merupakan bagian dari Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKM-K). Program ini mendapat pendanaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI.
Mariana Kristin Siregar sebagai ketua tim menjelaskan, bahan baku pembuatan Burbus adalah ikan gabus. Menurutnya, ikan gabus memiliki kandungan albumin yang tinggi. Protein ini berfungsi sebagai protein untuk meningkatkan aliran darah ke otak, memperbaiki edema pada otak, dan mencegah terjadinya malnutrisi.
“Burbus diharapkan dapat membantu masyarakat terkait pemenuhan kebutuhan nutrisi sekaligus dapat mencegah dan membantu penyembuhan penyakit stroke,” kata Mariana Kristin dilansir VIVA dari laman ipb.ac.id.
Mariana Kristin bersama kolega yang terdiri dari Budiono Ujaya Putra, Dion Kurnia Alfarobi Enda, Windy Jelita Noyasari, dan Aditya Rizqi Hafidzuddin, mendapat bimbingan langsung oleh Dr Wini Trilaksani.
Lebih lanjut, Mariana menjelaskan, bahan baku lainnya yang digunakan yaitu rumput laut Sargassum sp. dan minyak ikan lemuru. Mariana mengatakan, rumput laut Sargassum sp. mengandung senyawa fukoidan yang berfungsi sebagai antiinflamasi, antitrombotik, antioksidan serta menghambat degenerasi sel-sel pada neuron otak. Penghambatan ini dinilai sangat penting dalam pengobatan pasca stroke.
“Selain itu, kandungan Omega-3 pada minyak ikan lemuru, yang merupakan ikan asli Indonesia dapat memperbaiki fungsi endotel dan meningkatkan High Density Lipoprotein (HDL),” terang Mariana dalam persnya.
Mahasiswa IPB University itu menjelaskan, produk Burbus terdiri atas tiga varian rasa yaitu bayam, wortel, dan kacang polong. Adanya varian rasa pada produk bertujuan agar konsumen memiliki pilihan rasa. Produk Burbus tidak hanya untuk dikonsumsi oleh penderita stroke, namun juga oleh orang yang ingin mencegah stroke.
“Kami juga terus melakukan inovasi produk, peningkatan kualitas produk, dan ekspansi pasar,” tambah Mariana Kristin.
Melalui produk Burbus, katanya, diharapkan dapat membantu mengatasi permasalahan kasus stroke di Indonesia dengan produk pangan.
Dosen pendamping, Dr Wini Trilaksani mengatakan, Burbus bukan sekadar pangan instan biasa. Ia mengaku, produk ini juga diformulasikan dengan penambahan zat gizi tertentu dan bahan pangan yang mengandung biocompound. Biocompound yang dimaksud antara lain, albumin dari protein ikan gabus, fucoidan, mineral dari rumput laut Sargassum, dan Omega-3.
“Burbus yang berupa bubur instan berklaim ini cocok untuk mereka daripada harus menelan tablet atau kapsul suplemen albumin, fucoidan maupun soft gel omega-3. Keunggulannya lagi adalah penyajiannya mudah, awet, dan ringan sehingga mudah didistribusikan ke daerah manapun, bahkan diekspor bila semua persyaratan standarnya sudah dipenuhi,” pungkas Dr Wini Trilaksani, dosen IPB University dari Departemen Teknologi Hasil Perairan (THP) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University. (IPB University)