Gak Cuma Akademis, Ini Tolak Ukur Keberhasilan Anak di Masa Depan

Ilustrasi anak sekolah/belajar.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Salah satu tolak ukur keberhasilan anak-anak di masa depan adalah menumbuhkan kekuatan dari dalam. Yaitu, kekuatan yang bukan hanya secara fisik atau akademis saja, namun juga kuat secara mental.

Polisi Cek Kondisi Anak 9 Tahun Usai Dianiaya dan Dipaksa Minum Miras oleh 4 Pria di Tangerang

Hal itu tercermin dari kekuatan karakter, seperti berani, percaya diri, baik hati dan tangguh. Karakter itulah yang dapat membentuk kekuatan dan potensi anak yang sesungguhnya. Kekuatan tersebut terbentuk di masa pertumbuhannya dan para orang tua dan pendidik memiliki peran penting dalam masa-masa tersebut.

Psikolog anak sekaligus Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Dr. Seto Mulyadi, S.Psi., M.Si., atau akrab disapa Kak Seto, menerangkan bahwa orangtua memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan setiap anak.

PBB: Kematian Anak Palestina akibat Dibunuh Tentara Israel di Tepi Barat Naik Tiga Kali Lipat

"Setiap anak memiliki kekuatan dari dalam serta potensi yang tak terbatas di luar apa yang terlihat. Agar dapat mengeluarkan kekuatan dari dalam dan potensi tersebut, anak-anak membutuhkan dukungan dari orangtuanya sehingga menjadi lebih optimal dan berguna bagi perkembangan anak-anak di masa depan," ujarnya saat Virtual Diskusi Panel Biskuat #GenerasiTiger, yang digelar Senin, 27 September 2021.

Menanggapi pernyataan Kak Seto, presenter sekaligus aktris, Mona Ratuliu, mengatakan, setiap anak yang berprestasi tentu akan menjadi kebanggaan orangtuanya.

KPAI Sebut Anak-anak Rentan Jadi Objek Politik Selama Tahapan Pilkada 2024

"Namun selain dari prestasi, sebagai orangtua saya percaya bahwa yang terpenting dalam masa pertumbuhan anak adalah menanamkan karakter, seperti berani, percaya diri, baik hati, dan tangguh. Penanaman karakter ini akan mendukung keberhasilan anak-anak, karena ke depannya mereka dapat menggali kekuatan dari dalam untuk mengembangkan potensi diri masing-masing,"  jelas Mona.

Berada dalam diskusi yang sama, salah satu Ketua Pengurus Besar PGRI dan Ketua PGRI Smart Learning and Character Center, Prof. Dr. Ir. Richardus Eko Indrajit, M.Sc., MBA., Mphil., MA., menjelaskan, kekuatan dari dalam telah diimplementasikan dengan baik di sekolah-sekolah di Indonesia.

"Melalui pendidikan karakter yang dilakukan dalam ruang lingkup sekolah, para guru senantiasa mendorong anak didiknya untuk menjadi pribadi yang berkarakter. Hal ini diimplementasikan oleh para guru saat berinteraksi dengan anak didik sehingga mereka dapat terus menggali kekuatan dari dalam," tutur Richardus Eko Indrajit.

Hal ini senada dengan pernyataan yang disampaikan oleh Direktur Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), Dra. Sri Wahyuningsih, M.Pd.

"Peserta didik harus memiliki kekuatan dari dalam yang tercermin dari pribadi yang cerdas dan berkarakter. Di mana keduanya merupakan ciri dari pelajar Pancasila," terangnya.

Sementara itu, Head of Marketing Mondelez Indonesia, Maggie Effendy, menjelaskan, gerakan yang mereka luncurkan ditujukan untuk mendorong orangtua agar memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan kekuatan dari dalam.

"Melalui Gerakan Inisiatif Biskuat #GenerasiTiger, kami mengajak para orangtua, guru, pemerintah, serta masyarakat Indonesia untuk bersama-sama menciptakan Generasi Tiger Indonesia yang tidak hanya mengandalkan kekuatan fisik, nilai akademis, perolehan medali dalam kompetisi, tetapi juga kekuatan dari dalam anak yang sesungguhnya," kata Maggie Effendy.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya