Perlunya Temukan Sinergi antara Isu Ekonomi dan Lingkungan

Universitas Indonesia
Sumber :
  • ui.ac.id

VIVA – Wakil Rektor Universitas Indonesia (UI) Bidang Riset dan Inovasi, drg. Nurtami, Ph.D, menyatakan perlu untuk menemukan mekanisme sinergi antara isu ekonomi dan isu lingkungan sosial.

Menurut Nurtami, Senin, saat membuka acara forum diskusi antara UI dan University of Queensland (UQ) dengan tema Sustainable Urbanisation And Sustainable Development Goals (SDGs) in Indonesian Cities, diskusi antarpakar di berbagai forum penelitian seperti yang akan dilakukan ini adalah tindakan nyata dalam upaya mencari jawaban dan solusi dari tantangan perkawinan antara kepentingan ekonomi dan lingkungan tersebut.

Karena itu, Nurtami sangat yakin bahwa tim multidisiplin dari Pusat Infrastruktur dan Pengembangan Berkelanjutan, Fakultas Teknik, dan Smart City Center akan bekerja sama secara kolaboratif dengan mitra dari School of Earth and Environmental Sciences, UQ untuk keluar dengan solusi dan rekomendasi yang sangat kami butuhkan guna mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Direktorat Riset & Pengembangan UI serta Global Strategy & Partnerships Global Engagement and Entrepreneurship UQ.

Tema besar forum diskusi tersebut dibagi menjadi empat subtema yang terdiri dari para pembicara gabungan peneliti dari UQ, UI, dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Adapun subtema yang disampaikan di antaranya adalah Inclusion and Inequality oleh Dr. Sonia Roitman, Finance oleh Fino Valico Waristi, S.Sos, MA, Fiscal Policy Analyst, Ministry of Finance RI, dan Technology yang disampaikan oleh Dr. Ahmad Gamal, Direktur Inovasi dan Science Techno Park UI

Vice-President for Knowledge Management and Sustainable Development Asian Development Bank Dr. Bambang Susantono menyampaikan bahwa Asian Development Bank mendorong negara-negara di Asia untuk menerapkan SDGs dalam bidang kota layak huni dengan cara melakukan edukasi terkait lima indikator, yaitu economic competitiveness, environmental sustainability and resilience, equity and inclusiveness, enablers, and engagement.

Kepala Sekretariat Nasional SDGs/Ahli Menteri Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Kementerian PPN/Bappenas Dr. Vivi Yulaswati, MSc menyatakan penerapan lima indikator dalam SDGS kota layak huni ini juga diterapkan di beberapa kota di Indonesia

Ia menyampaikan bahwa Pemerintah sebagai regulator sudah melakukan beberapa upaya terkait penerapan SDGs di Indonesia, di antaranya adalah pertemuan-pertemuan koordinasi antara pusat dan daerah, serta ratifikasi beberapa poin di SDGs dalam bentuk peraturan pemerintah. (ant)

Survei PIlgub Jateng SMRC-Indikator Janggal, Persepi Harus Bongkar Data