Para Guru Dilatih untuk Beri Kelas Menyenangkan Bagi Murid

Pelatihan Guru
Sumber :
  • Ist

VIVA – Saat ini, cara mendidik siswa memiliki tantangan tersendiri bagi para guru. Terlebih di era milenial, para guru dihadapkan dengan perubahan kondisi siswa yang sangat dinamis.

Respons Kapolri soal Gibran Dorong UU Khusus untuk Lindungi Guru dari Kekerasan

Para guru harus bisa beradaptasi agar murid tetap menyerap pelajaran yang mereka berikan. Berbagai cara mulai diterapkan. Salah satunya pelatihan bagi para pendidik.

Adalah NAMA Integrated Center of Excellence (NICE) Indonesia menggelar program pengembangan kapasitas dan pendampingan bagi para pendidik yang dinamai dengan Program ROOTs Edu. Program itu bertujuan untuk meningkatkan kompetensi mengajar para guru, dengan memberikan metode pengajaran atau teknik fasilitasi kelas terbaru yaitu FIRST Framework.

Menteri Abdul Mu'ti Bahas Ini dengan Kapolri

"ROOTS Edu merupakan sebuah program pengembangan kapasitas dan pendampingan bagi para pendidik yang diinisiasi oleh NAMA Foundation serta diimplementasikan oleh NICE Indonesia bagi 24 Sekolah di Jabodetabek. Kegiatan ini dilakukan secara bersama secara global di 3 Negara yakni Indonesia, Kyrgystan dan Tanzania,"  kata CEO NICE Indonesia, Dasril Guntara dalam keterangan tertulisnya.

Teknik ini dikembangkan oleh NAMA Foundation yang berbasis di Malaysia berkolaborasi bersama NICE Indonesia yang mengubah paradigma pengajaran dari semula berfokus pada guru, menjadi berfokus kepada murid.

Kasusnya jadi Kontroversi, Jaksa Minta Hakim Bebaskan Guru Supriyani dari Segala Tuntutan

Untuk tahun ini ada sejumlah sekolah yang menjadi penerima manfaat dari program tersebut. SMPIT Latansa Cendikia, Sekolah Islam Sinar Cendikia, SMA Muhammadiyah 13, SMPIT Cordova, Sekolah Alam Indonesia, SMP Ummu’l Quro Depok, SMPIT Kaifa, dan SMP Negeri 12 Depok. 

Tahun ini program dilaksanakan dalam 6 angkatan, yang dimulai sejak bulan Maret hingga berakhir di bulan September. Para pendidik menyambut baik hal tersebut.

"Program ROOTs ini banyak sekali memberikan perubahan kepada kita (guru), tentunya segera akan kita aplikasikan ke dalam kelas-kelas kami yang akan menyenangkan untuk peserta didik kami," ucap Madu Nurliasari, Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 13 Jakarta.

Para pendidik merasa mendapat wawasan batu dalam mengajara. Ke depannya mereka akan mempraktekan hal ini di dalam ruang kelas.

"Terima kasih, tiga hari pelatihan yang luar biasa, membuka wawasan kita dalam proses pendidikan anak-anak," ucap Budi Haryanto, Kepala Sekolah Sinar Cendekia.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya