2-01-1959: Pesawat Antariksa Pertama Menuju Bulan
- NASA
VIVA.co.id – Hari ini 58 tahun lalu, pesawat antariksa pertama, Luna 1 yang menuju Bulan diluncurkan. Wahana ini diluncurkan melebihi orbit Bumi dan ditargetkan bisa mengarah ke Bulan. Tujuannya pesawat itu bisa menabrak permukaan Bulan.
Dikutip dari Earthsky, Minggu 1 Januari 2017, saat itu banyak yang meyakini, pesawat Luna 1 buatan Uni Soviet itu seharusnya bisa sampai menabrak Bulan. Jika Luna 1 berhasil menjalankan misinya, maka itu akan membuat Uni Soviet unggul atas Amerika Serikat dalam persaingan antariksa masa awal.
Tapi sayangnya, harapan tersebut tak terwujud. Luna 1 tidak sampai ke Bulan. Karena kesalahan sistem, delapan jam setelah diluncurkan, pesawat tersebut melesat ke dalam jarak 6.400 kilometer.
Meski tak sampai menabrak Bulan, Luna 1 telah menjadi pesawat antariksa pertama yang berhasil mencapai orbit sekitar Matahari.
Selama meluncur ke Bulan, pesawat berbobot 360 kilogram mampu mengambil data baru dari sabuk radiasi Van Allen misterius Bumi. Sabuk ini merupakan zona yang berisi partikel karena medan magnetik Bumi yang ditemukan setahun sebelumnya.
Wahana berbentuk bulat ini memiliki lima antena. Luna 1 tak memiliki sistem penggerak.
Badan Antariksa AS menyebutkan tujuan utama misi Luna 1 yaitu mengukur suhu dan tekanan dalam pesawat, mempelajari komponen gas materi antarplanet, radiasi sel hidup Matahari, mengukur medan magnetik Bumi dan Bulan, mempelajari partikel meteor di antariksa, sampai mempelajari distribusi radiasi kosmik.
Laman Todayinsci menyebutkan, Luna 1 mengeluarkan gas sodium yang bercahaya karena terpapar radiasi Matahari. Kondisi ini membuat penerbangan Luna 1 seperti komet buatan dan tampak dari Bumi.
Pengendali di Bumi bisa mengontak Luna 1 setelah 62 jam setelah diluncurkan. Kemudian pesawat ini kehabisan baterai. Misi Luna 1 dilanjutkan Luna 2 yang diluncurkan 12 September 1959.
(mus)
Ilmuwan Ini Berhasil Ciptakan Koper Bertenaga Al, Permudah Tunanetra Navigasi Lingkungan
Koper AI tenaga canggih ini juga menawarkan umpan balik kepada para penggunanya, yakni tunantera baik melalui komponen percakapan bawaan, serta sensor haptik di pegangan.
