9-12-1968: Debut Mouse Komputer di Publik
- www.dougengelbart.org
VIVA.co.id – Hari ini 48 tahun lalu, mouse komputer menjalani debut pertamanya. Pada 9 Desember 1968 untuk pertama kalinya unjuk gigi penggunaan mouse komputer pada American Federation of Information Processing Societies' Fall Joint Computer Conference di Universitas Stanford, California, Amerika Serikat.
Dikutip dari Todayinsci, Jumat 9 Desember 2016, debut Perangkat periferal komputer itu dilakukan oleh penemu mouse, Douglas Engelbart dan tim kecil peneliti Stanford Research Institute. Kolaborasi peneliti dan penemu itu mengejutkan dunia komputer dengan debut mouse.
Selain demontrasi mouse, tim tersebut juga menampilkan antarmuka pengguna grafis, editing tampilan dan teks serta grafis terintegrasi, dokumen hiper, video konferensi dua arah. Konsep-konsep tersebut menjadi pilar komputasi modern. Engelbart belakangan mematenkan temuannya pada 17 November 1970.
Jejak penemuan mouse komputer dimulai pada 1962. Saat itu Engelbart sedang bekerja keras mendalami solusi agar orang bisa terbantu mengoperasikan komputer.
Kemudian bersama koleganya yang bernama William Bill English, Engelbart mencoba beberapa cara. Awalnya keduanya mempertimbangkan beberapa perangkat misalnya, pena cahaya, joystick sampai yang lainnya.
Namun saat itu keduanya ingin mencari cara terbaik dan perangkat yang efisien. Keduanya kemudian mendekati NASA pada 1966. Dengan pendanaan dari badan antariksa AS itu, mereka mengembangkan seperangkat tugas sederhana dengan melibatkan kelompok relawan.
Relawan saat itu diminta mempraktikkan berapa lama waktu pengguna memindahkan kursor ke objek. Kemudian dibandingkan efektivitasnya. Pena cahaya dinilai terlalu memakan waktu, untuk mencapai layar komputer dan juga melelahkan. Setelah menimbang, akhirnya tim mereka memutuskan untuk memakai mouse.
Purwarupa pertama mouse komputer tercipta pada 1964.
Ilmuwan Ini Berhasil Ciptakan Koper Bertenaga Al, Permudah Tunanetra Navigasi Lingkungan
Koper AI tenaga canggih ini juga menawarkan umpan balik kepada para penggunanya, yakni tunantera baik melalui komponen percakapan bawaan, serta sensor haptik di pegangan.
