7-11-1913: Bapak Teori Evolusi yang Terlupakan Meninggal
- www.creationism.org
VIVA.co.id – 103 tahun lalu, 7 November 1913, naturalis terkenal di dunia, Alfred Rusel Wallace, meninggal dunia pada usia 90 tahun.
Nama Wallace memang kalah dengan Charles Darwin yang dikenal sebagai bapak teori evolusi. Meski tak sepopuler Darwin, namun Wallace faktanya turut berkontribusi mendorong lahirnya teori evolusi, malah ada yang menyebutkan jika tidak ada Wallace maka tidak ada teori evolusi dari Darwin.
Dikutip dari Todayinsci, Minggu 6 November 2016, Wallace merupakan naturalis Inggris dan biogeografer yang mempelajari distribusi organisme. Ketekunannya mempelajari distribusi organisme itu akhirnya membawa ilmuwan kelahiran 8 Januari 1823 itu menjejaki wilayah Hindia Timur dan Belanda pada akhir 1850-an hingga awal 1860-an.
Wallace tercatat sebagai naturalis barat pertama yang menggambarkan keindahan dan hal menarik dari habitat alami di area tropis.
Pada 1854-1862, saat usianya 31-39 tahun, Wallace menjelajah berbagai wilayah di Kepulauan Melayu atau Hindia Timur (Singapura, Malaysia dan Indonesia), untuk mengumpulkan spesimen mempelajari sejarah alam.
Dari pengumpulan catatannya di wilayah Hindia pada periode itu, dia mengumpulkan bukti habitat dalam karyanya yang terkenal The Malay Archipelago.
Dia kemudian mengirimkan surat kepada Charles Darwin yang saat itu berada di Kepulauan Galapagos, Samudera Pasifik. Surat itu kemudian dikenal dengan ‘Surat dari Ternate’, karena ditulis saat Wallace di Ternate, Maluku Utara.
Peneliti Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), Sangkot Marzuki, menyebutkan, ‘Surat dari Ternate’ itu kemudian sebagai salah satu tempat turunnya ilham teori evolusi.
Surat dari Ternate itu juga menjadi bagian penting bagi Darwin menerbitkan bukunya yang terkenal, Origin of Species pada 1859, setahun setelah menerima surat dari Wallace.
Pada titik ini, maka sebenarnya peran Wallace cukup penting dalam tumbuhnya teori evolusi. Namun yang banyak dikenal adalah Darwin, dan jejak Wallace dalam teori evolusi seolah terlupakan.
Belakangan, dunia pengetahuan mengakui Wallace adalah penemu teori evolusi bersama-sama dengan Darwin.
Kontribusi Walace bisa dilihat dengan adanya istilah Garis Wallace, garis hipotesis yang memisahkan wilayah geografi hewan Asia dan Australasia. Bagian barat dari garis ini berhubungan dengan spesies Asia; di timur kebanyakan berhubungan dengan spesies Australia. Garis ini diberi nama sesuai nama Alfred Russel Wallace.
Berbekal dokumen tersebut, belakangan Wallace dan Darwin bisa mantap untuk menyampaikan teori evolusi dalam pertemuan ilmiah di Linnaeus Society pada Juli 1858.
Wallace sempat terlupakan dan berada di bawah bayang-bayang Darwin, yang bersama-sama menemukan teori evolusi melalui seleksi alam.
Dalam beberapa dasawarsa belakangan, peran Wallace kembali dibangkitkan. Ia dikenal sebagai pendiri biogeografi evolusi, terutama perintis biogeografi pulau.
Wallace pun diakui sebagai kolektor yang telaten dan produktif. Spesimen yang ia kumpulkan memperkaya koleksi museum dan ilmu taksonomi.
Dengan telaten, ia mengamati, mencatat, dan mempelajari setiap spesimen yang ia kumpulkan, mulai dari serangga, burung hingga mamalia. Dari salah satu tempat persinggahannya di Pulau Ternate, ia memperkenalkan jenis burung yang indah nan cantik kepada dunia sains.