Objek Termahal di Dunia Akan Dibangun di Inggris
- www.shortlist.com
VIVA.co.id – Organisasi pemerhati lingkungan, Greenpeace mengkhawatirkan pembangunan fasilitas pembangkit tenaga nuklir yang akan dibangun di dekat pantai Hinckley, Somerset, Inggris.
Selain soal problem lingkungan, Greenpeace menyoroti biaya untuk pembangunan pembangkit nuklir tersebut. Sebab biaya pembangunan fasilitas tersebut diperkirakan berlipat-lipat dari pembiayaan pembangunan gedung tertinggi di dunia, , Dubai, Uni Emirat Arab.
Dikutip dari Shortlist, Selasa 10 Mei 2016, Greenpeace menyebutkan biaya pembangunan fasilitas nuklir itu bisa mencapai 24 miliar Poundsterling atau setara Rp460,3 triliun. Perkiraan biaya tersebut membuat Greenpeace melabeli pembangkit nuklir itu sebagai objek yang.
Biaya tersebut 18 kali lebih mahal dari biaya pembangunan Burj Khalifa, atau lima kali lebih mahal dari pembangunan fasilitas penumbuk atom Large Hadron Collider (LHC) yang terpendam di sepanjang Prancis sampai Swiss.
Soal prediksi biaya yang sangat tinggi tersebut, menjadi perhatian dari pakar kebijakan energi Greenwich University, Inggris, Steve Thomas.
"Pembangkit tenaga nuklir adalah kepingan peralatan yang paling sulit yang kita buat. Biaya pembangkit nuklir cenderung untuk naik sepanjang sejarah karena (risiko) kecelakaan yang terjadi dan kami merancang pengukuran untuk menyelesaikan risiko tersebut," kata Thomas berbicara dalam More or Less sebiah program Radio 4.
Rencana pembangunan fasilitas tersebut kemudian mendapat perlawanan melalui sebuah petisi yang diluncurkan pada Maret lalu. Petisi tersebut belakangan telah mendapatkan dukungan 110.618 tanda tangan.
Jika nantinya fasilitas pembangkit nuklir di Hinkley tersebut akan tetap berjalan dan jadi dibangun, biaya tersebut belum masih kalah jauh dari objek paling mahal yang dibangun manusia yaitu Stasiun Antariksa Internasional (ISS). Stasiun di luar bumi itu dibangun dengan menelan biaya 77,6 miliar Poundsterling (Rp1489 triliun).