Kunci Kemajuan Indonesia di Hari Kebangkitan Teknologi Nasional 2024

Pesawat CN-235 Gunship buatan PT DI.
Sumber :
  • Kementerian BUMN

Jakarta, VIVA – Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) diperingati setiap 10 Agustus untuk mengingat momen bersejarah dalam dunia teknologi Indonesia.

UMKM Bisa Lebih Hebat! Begini Manfaat Teknologi dalam Manajemen Karyawan

Penetapannya merujuk pada kesuksesan penerbangan perdana pesawat N250 Gatotkaca buatan IPTN (sekarang PT DI) pada 10 Agustus 1995.

Tema Hakteknas tahun 2024 adalah "Riset dan Inovasi untuk Indonesia Maju”, seperti yang dilansir dari laman resmi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Apa yang Terjadi Setelah Perusahaan Telekomunikasi melakukan Merger? 10 Keuntungan yang Bikin Pelanggan Senang!

Tema ini dipilih untuk menekankan betapa pentingnya inovasi dalam memperkuat kemandirian bangsa serta meningkatkan daya saing Indonesia di kancah internasional.

Riset dan inovasi merupakan kunci untuk memajukan Indonesia, tidak hanya dalam bidang teknologi tetapi juga dalam berbagai sektor lainnya.

TKDN untuk Industri Teknologi Dipertimbangkan Naik

Sejarah Hari Kebangkitan Teknologi Nasional

Pesawat N250

Photo :
  • IPTN

Penetapan Hakteknas bermula dari keberhasilan IPTN dalam mengembangkan pesawat N250 Gatotkaca, yang pertama kali terbang pada 10 Agustus 1995, dilansir dari laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Keberhasilan ini menjadi tonggak sejarah dalam perkembangan teknologi penerbangan Indonesia. Akhirnya, pemerintah melalui Keputusan Presiden RI Nomor 71 Tahun 1995 menetapkan 10 Agustus sebagai Hari Kebangkitan Teknologi Nasional.

Sebelum N250, IPTN juga berhasil meluncurkan pesawat CN-235 pada tahun 1983, yang dinamai "Tetuko."

Pesawat ini merupakan hasil kerja sama antara IPTN dan perusahaan Spanyol, CASA, dengan permodalan, produksi, dan pemasaran yang dibagi 50:50.

CN-235 dirancang agar bisa lepas landas dan mendarat di landasan pendek, menandai kemajuan teknologi penerbangan Indonesia.

Keberhasilan CN-235 memicu pengembangan lebih lanjut hingga lahirlah N250, pesawat bermesin 2 turboprop yang mampu mengangkut 50 penumpang dengan kecepatan maksimal 610 km/jam.

Pesawat ini akhirnya terbang perdana pada 10 Agustus 1995, disaksikan oleh Presiden Soeharto dan pejabat tinggi lainnya, sekaligus menjadi hadiah bagi peringatan 50 tahun kemerdekaan Indonesia.

Hakteknas diharapkan dapat meningkatkan semangat inovasi dan kreativitas di bidang teknologi, serta memajukan Indonesia di kancah ilmu pengetahuan dan teknologi global.

Dengan riset dan inovasi yang terus berkembang, Indonesia dapat mencapai kemandirian teknologi yang lebih kuat dan berdaya saing.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya