5 Black Hole Sedang Wara-wiri di Dasar Laut
- Ocean Explorer/Peter Lindberg
VIVA Tekno – Lima black hole atau lubang hitam sedang wara-wiri di dasar laut. Keberadaannya di sini bukanlah fenomena antariksa, di mana objek astronomi itu memiliki tarikan gravitasi paling kuat sejagat antariksa sehingga tidak ada yang dapat menghindarinya, termasuk cahaya.
Lubang hitam yang dimaksud adalah kapal selam diesel listrik generasi ketiga milik Angkatan Laut Rusia dari Projek 636.3 – Improved Kilo Class. Dijuluki black hole lantaran paling tenang ketika menjalankan misi bawah laut.
Improved Kilo class dirancang lebih senyap dari kapal selam serupa generasi awal. Salah satunya dengan adopsi lapisan anechoic khusus yang diterapkan pada permukaan lambung luar untuk mengurangi kebisingan yang berasal dari interiornya.
Pembangkit utama kapal selam ini juga diisolasi menggunakan karet untuk mencegah adanya getaran. Berdasarkan data yang diolah VIVA Tekno, Angkatan Laut Rusia memiliki lima black hole yang semuanya beroperasi di Armada Pasifik.
Kelimanya yaitu B-608 Mozhaisk, B-274 Petropavlovsk-Kamchatsky, B-603 Volkhov, B-602 Magadan, serta B-588 Ufa.
Galangan Kapal Admiralty masih ada 'utang' dalam menuntaskan pembangunan Yakutsk, sebagai Improved Kilo class terakhir untuk Armada Pasifik Rusia, yang rencananya beroperasi tahun ini. Dengan demikian, Moskow akan punya enam black hole.
Bobot Improved Kilo class mencapai 4.000 ton ini sanggup melesat dengan kecepatan 20 knot saat menyelam, mampu menyelam hingga kedalaman 300 meter, dan sanggup berlayar terus-menerus selama 45 hari.
Diawaki oleh 52 personel, black hole dipersenjatai dengan Rudal anti kapal Kalibr untuk menyerang di permukaan (3M-54 dan 3M-541) dan target darat (rudal jelajah 3M-14), serta memiliki peralatan elektronik baru.
Sebagai informasi, operasi bawah air Rusia telah menarik perhatian negara-negara Barat pimpinan Amerika Serikat (AS). Para ahli strategi militer menganggap Improved Kilo Class sebagai armada yang tangguh, menimbulkan ancaman yang lebih besar bagi negara-negara NATO.
Berbeda dengan Angkatan Laut AS yang hanya mengoperasikan kapal selam bertenaga nuklir, Rusia juga mengerahkan kapal selam bertenaga konvensional untuk operasi bawah laut, di mana diperkirakan memiliki 21 kapal selam diesel-listrik.