Ilmuwan Berhasil Pecahkan Teka-teki Mengapa Urine Berwarna Kuning

Ilustrasi urine.
Sumber :
  • Pixabay/ frolicsomepl

VIVA Tekno – Para ilmuwan akhirnya memiliki jawaban untuk dibagikan kepada masyarakat luas mengenai mengapa urine berwarna kuning.

Selama lebih dari 150 tahun, masih menjadi misteri mengapa urine dari tubuh manusia berwarna kuning. Namun, studi baru yang diterbitkan pekan lalu di Jurnal Nature Microbiology telah memecahkan kode ‘kuning’ tersebut.

Urine merupakan campuran air, elektrolit, dan limbah yang disaring oleh ginjal.

Ilustrasi/Tes Urine

Photo :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

Para peneliti dari Universitas Maryland dan Institut Kesehatan Nasional mengatakan mereka telah mengidentifikasi bilirubin (BilR) sebagai enzim kunci yang membuat urin atau air kencing berwarna kuning.

Para ilmuwan telah mengidentifikasi urobilin sebagai penyebab di balik pigmentasi kuning pada urine pada 1868, namun, apa yang menyebabkan warna tersebut membingungkan para peneliti hingga saat ini.

“Sungguh luar biasa bahwa fenomena biologis sehari-hari tidak dapat dijelaskan begitu lama, dan tim kami sangat bersemangat untuk dapat menjelaskannya,” kata Brantley Hall, asisten profesor di Departemen Biologi Sel dan Genetika Molekuler Universitas Maryland, melansir Maryland Today, Rabu, 10 Januari 2024.

Prosesnya terjadi ketika sel darah merah mencapai akhir siklus hidupnya pada enam bulan dan terdegradasi menjadi pigmen bilirubin berwarna oranye terang.

Biasanya, pigmen mulai meresap ke dalam usus, di mana ia dapat dikeluarkan atau diserap kembali sebagian. Setelah mencapai usus, penelitian menemukan bahwa mikroorganisme di usus dapat mengubah bilirubin menjadi berbagai molekul lain.

“Mikroba usus mengkode enzim bilirubin reduktase yang mengubah bilirubin menjadi produk sampingan tidak berwarna yang disebut urobilinogen,” jelas Hall.

“Urobilinogen kemudian secara spontan terurai menjadi molekul yang disebut urobilin, yang bertanggung jawab atas warna kuning yang kita semua kenal.”

Penemuan tentang apa yang membuat urine, yang memainkan peran penting bagi dokter dalam membantu mendiagnosis berbagai macam penyakit dan kelainan pada tubuh manusia, berwarna kuning dipuji sebagai terobosan “luar biasa” yang telah memecahkan sebagian besar rahasia tentang pemahaman lebih lanjut tentang tubuh manusia.

“Jika beberapa ilmuwan tua ini memiliki teknologi yang kita miliki saat ini, mereka mungkin akan menemukan jawabannya,” kata Hall.

Hall, penulis utama studi tersebut, menjelaskan bahwa penemuan alasan urine berwarna kuning ini dapat membawa terobosan medis lainnya untuk membantu orang memerangi hal-hal seperti penyakit radang usus dan penyakit kuning, suatu kondisi yang menyebabkan pasien memiliki semburat kekuningan pada kulit, selaput lendir, dan kulit mereka.

“Salah satu temuan utama dari penelitian kami adalah bahwa gen ini sering kali tidak ada pada bayi baru lahir,” tambah peneliti tersebut.

Meskipun Sudah Lulus Ternyata Gelar Doktor Bisa Dicabut Jika…

Ilustrasi urine

Photo :
  • Pixabay/ frolicsomepl
Inspiratif, Nukila Evanty Menjaga Identitas dan Hak Suku Laut di Tengah Arus Modernisasi

Rencananya adalah untuk mengambil langkah berikutnya dalam penelitian pada manusia, khususnya pada bayi prematur dengan tingkat penyakit kuning yang tinggi.

“Sekarang setelah kami mengidentifikasi enzim ini, kami dapat mulai menyelidiki bagaimana bakteri di usus kita berdampak pada kadar bilirubin yang bersirkulasi dan kondisi kesehatan terkait seperti penyakit kuning,” kata rekan penulis studi dan peneliti Institut Kesehatan Nasional Xiaofang Jiang.

Warna Urine Merah, Oranye, atau Jernih? Dokter Tirta Beberkan Penyebabnya!

“Penemuan ini meletakkan dasar untuk memahami poros usus-hati.”

Terobosan ilmiah ini membawa para peneliti selangkah lebih dekat untuk memahami peran mikrobioma usus dalam kesehatan manusia.

ETH Zurich - Swiss Federal Institute of Technology

Pintu Universitas di Eropa Mulai Tertutup Bagi Mahasiswa Tiongkok

Mahasiswa Tiongkok, menurut media Jerman, terlibat dalam pekerjaan penelitian yang mungkin memiliki potensi penerapan di dunia militer.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024