Fakta Unik Kukang, Primata Pemalas yang Berbisa dan Punya 2 Lidah
- http://www.bebeja-agribisnis.com
VIVA Tekno – Dikenal sebagai satu-satunya primata berbisa, kukang memiliki serangkaian adaptasi evolusi unik yang, hingga saat ini, relatif kurang dipelajari.Â
Sayangnya, populasi kukang menurun dengan cepat di seluruh negara bagian karena hilangnya habitat dan perdagangan hewan peliharaan eksotik, sebuah isu yang menarik perhatian internasional secara luas pada 2009 ketika video kukang yang dipelihara sebagai hewan peliharaan muncul di platform media sosial.Â
Empat spesies kukang saat ini terdaftar sebagai Terancam Punah (Endangered) dalam Daftar Merah IUCN, dua spesies termasuk dalam kategori Rentan (Vulnerable), dan dua spesies (kukang Bangka dan Kukang Jawa) berstatus Kritis (Critically Endangered).
Berikut fakta-faktanya:
Apa itu kukang?
Kukang adalah primata kecil yang hidup pada malam hari. Mereka memiliki mata besar yang membantu mereka mencari makanan. Selain itu, mereka melakukan perjalanan dengan cara bergerak perlahan di sepanjang bagian bawah dahan dengan menggunakan gerakan tangan di atas tangan.
Di alam liar, kukang bisa hidup hingga 20 tahun. Di penangkaran, mereka bisa hidup selama 5 tahun tambahan. Namun perlu diperhatikan bahwa kukang tidak dimaksudkan untuk dipelihara sebagai hewan peliharaan.
Memiliki Pembuluh Darah TambahanÂ
Kukang bisa berpegangan pada dahan selama berhari-hari! Hal ini disebabkan adanya tambahan pembuluh darah yang memungkinkan oksigen mengalir ke otot sehingga tidak menguras tenaga.
Kukang Punya Dua Lidah
Kukang memiliki dua lidah. Lidah pertama terletak di bagian atas mulut mereka. Lidah ini dirancang untuk menyerap getah pohon, yang menyediakan vitamin penting. Lidah kedua terletak di bagian bawah mulut mereka, dan digunakan sebagai alat untuk membersihkan gigi.
Habitat dan Kebiasaan
Kukang dapat ditemukan di lingkungan yang kaya akan pepohonan, bambu, dan pepohonan yang kaya akan getah dan zat bergetah yang penting bagi kesejahteraan mereka.Â
Selain itu, mereka lebih menyukai lingkungan yang dikelilingi oleh dedaunan yang dapat memberikan kelembapan jika mereka haus.Â
Sebagian besar kukang dapat ditemukan di hutan hujan Asia Tenggara dan Asia Selatan.Â
Kukang adalah satu-satunya primata beracun, dan merupakan salah satu dari tujuh mamalia berbisa. Mereka memiliki kelenjar brakialis khusus yang mengeluarkan minyak berbahaya. Mengangkat tangan ke atas kepala saat terancam, kukang akan menjilat kelenjar ini untuk menggabungkan minyak dengan air liurnya, sehingga menghasilkan racun yang kuat.Â
Racunnya mengisi gigi taringnya yang beralur untuk kemudian memberikan gigitan yang cukup kuat hingga menembus tulang.Â
Racunnya menyebabkan daging yang terkena menjadi membusuk, dan dapat mengakibatkan syok anafilaksis atau kematian pada manusia.Â
Makanan
Kukang merupakan hewan omnivora yang memakan serangga, reptil, permen karet, nektar, dan getah. Buah-buahan hanya merupakan makanan terbatas bagi spesies ini, karena jumlah yang berlebihan dapat menyebabkan obesitas, diabetes, dan kerusakan gigi.Â
Selain itu, kukang menghasilkan vitamin C sendiri dan tidak perlu mendapatkannya dari makanannya. Eksudat merupakan sebagian besar asupan harian mereka. Kukang sering terlihat bergelantungan di kakinya sehingga bisa makan dengan kedua tangannya.Â