Sosok Igor Ashurbeyli, Presiden Negara Pertama di Luar Angkasa
- www.asgardia.space
Jakarta - Asgardia merupakan negara pertama di luar angkasa, di mana Igor Ashurbeyli sebagai Pendiri sekaligus Presiden dari negara tersebut.
Kini, Asgardia sudah memiliki lebih dari 1 juta warga negara. Selain itu, Asgardia dideklarasikan oleh Igor Ashurbeyli pada 25 Juni 2018. Berikut profil Igor Ashurbeyli berdasarkan data VIVA Tekno:
- Profil Igor Ashurbeyli
Igor Ashurbeyli
- IG: _plus_academy
Igor Ashurbeyli memiliki nama lengkap Igor Raufovich Ashurbeyli, Ia lahir pada 9 September 1963. Ia merupakan seorang ilmuwan keturunan Azerbaijan dan Rusia, pengusaha dan kepada bangsa mikro Asgardia atau presiden.
Igor Ashurbeyli merupakan CEO Scientific Production Association (SPA) Almaz dari tahun 2000 hingga 2011. Ia juga pendiri dan ketua Dewan Socium Holding serta memiliki gelar Doktor Sains di bidang teknik dengan spesialis Ilmu Komputer.
Pada tahun 1988, di bawah kebijakan ekonomi baru Uni Soviet, ia mendirikan Socium, sebuah perusahaan perangkat lunak kecil, menjabat sebagai Manajer Umum pertamanya. Itu kemudian menjadi Socium Holding, sebuah perusahaan induk dengan lebih dari 10.000 karyawan di lebih dari 30 perusahaan, di mana Igor Ashurbeyli menjabat sebagai ketua dewan.
Ilustrasi negara Asgardia di antariksa
- Asgardia/James Vaughan
Tepatnya pada 12 Oktober, Igor Ashurbeyli berencana akan membuat negara baru di luar angkasa yang bernama Asgardia. Tujuannya membentuk negara pertama diluar angkasa adalah untuk memudahkan siapa saja yang ingin pergi ke luar angkasa. Pada 25 Juni 2018, di Wina, Austria di Istana Hofburg, Igor Ashurbeyli dilantik sebagai Kepala Negara Asgardia.
Pesawat luar angkasa Cygnus yang bawa Asgardia dan dua satelit lainnya pada 12 November 2017. Kerajaan Antariksa Asgardia mengklaim bahwa sekarang negara pertama yang memiliki semua wilayahnya di luar angkasa.
Putin Tandatangani Revisi Doktrin Nuklir Rusia, Tak Lagi sebagai “Upaya Terakhir”
Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani dekrit yang mengesahkan doktrin nuklir terbaru Moskow. Kekuatan nuklir tak lagi sebagai “upaya terakhir”.
