Ilmuwan Buat Vaksin untuk Orang yang Kecanduan Kokain

Kokain
Sumber :
  • nypost.com

VIVA Tekno – Para ilmuwan di Brasil, salah satu konsumen kokain terbesar di dunia, sedang mengembangkan vaksin untuk mengatasi kecanduan obat tersebut dan turunannya yang kuat, crack.

Pemerintah Kalimantan Timur Gandeng Malaysia Buat Kendalikan Dengue

Dinamakan “Calixcoca”, obat ini bekerja dengan memicu respon imun yang mencegah kokain dan crack mencapai otak, yang berarti pengguna tidak akan lagi “tinggi” atau “mabuk”, sehingga dapat membantu memutus siklus kecanduan.

Suntikan eksperimental tersebut telah menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam uji coba pada hewan dan akan segera memasuki tahap akhir uji coba akhir, yaitu pengujian pada manusia, melansir Daily Mail, Jumat, 27 Oktober 2023.

BPOM Targetkan WHO Maturity Level 4 untuk Tingkatkan Kualitas Pengawasan Kesehatan Masyarakat

Ilustrasi vaksin.

Photo :
  • Freepik/jcomp

Awal tahun ini, vaksin untuk overdosis fentanil dan heroin, yang akan diberikan kepada pengguna narkoba berisiko tinggi, juga terbukti berhasil dalam penelitian pada hewan dan akan mulai diuji pada manusia tahun depan, untuk mengatasi masalah overdosis di Amerika.

Kini Hadir Cara Mudah Pantau Kesehatan Anak

Ketika seseorang mengonsumsi kokain, bubuknya diserap ke dalam darah melalui jaringan hidung. Orang juga dapat menggosokkan obat ke gusi mereka atau melarutkannya dalam air dan menyuntikkannya, sehingga obat tersebut mencapai aliran darah dengan cepat dan membuat efek obat lebih kuat.

Vaksin dari Brasil ini bekerja dengan mendorong sistem kekebalan melepaskan antibodi yang menempel pada molekul kokain di dalam darah. Hal ini membuat molekul terlalu besar untuk memasuki jalur mesolimbik otak atau 'pusat penghargaan' otak. Di sini, obat tersebut akan merangsang hormon dopamin pemicu kesenangan tingkat tinggi.

Dengan memblokir molekul, vaksin akan mencegah seseorang merasakan sensasi mabuk yang biasa mereka alami setelah mengonsumsi narkoba itu. Suntikan ini tidak dimaksudkan untuk membalikkan overdosis kokain tetapi diharapkan dapat mencegah seorang pecandu menggunakan obat tersebut karena kurangnya rasa mabuk.

Belum dijelaskan apakah vaksin ini diberikan dalam satu suntikan atau beberapa suntikan.

Jika vaksin tersebut mendapatkan persetujuan peraturan, ini akan menjadi pertama kalinya para candu kokain diobati dengan menggunakan vaksin.

Psikiater dan dokter Frederico Garcia, kepala tim yang mengembangkan pengobatan di Universitas Federal Minas Gerais di Brasil, meskipun upaya telah dilakukan untuk membuat vaksin serupa di AS, upaya tersebut dihentikan karena hasil uji klinis tidak cukup kuat.

Sejauh ini, Calixcoca terbukti efektif dalam pengujian pada hewan, menghasilkan antibodi terhadap kokain dengan efek samping minimal.

Saat ini vaksin tersebut akan memasuki uji coba pada manusia, dan Dr Garcia mengatakan lebih dari 3.000 orang telah menghubungi timnya untuk menjadi sukarelawan dalam uji klinis tersebut.

Pekan lalu, vaksin tersebut memenangkan hadiah utama, yaitu setengah juta dollar, pada penghargaan Inovasi Kesehatan Euro untuk pengobatan Amerika Latin.

Saat ini tidak ada pengobatan yang terdaftar untuk kecanduan kokain dan crack, kata Dr Garcia, dan satu-satunya pilihan bagi seorang pecandu adalah kombinasi dari 'konseling psikologis, bantuan sosial dan rehabilitasi.'

Vaksin ini akan membantu pasien pada tahap pemulihan paling kritis, seperti ketika mereka keluar dari rehabilitasi, tambahnya.

Suntikan ini seluruhnya terbuat dari senyawa kimia yang dirancang di laboratorium, bukan bahan biologis, seperti halnya banyak vaksin lain, seperti beberapa vaksin untuk kanker, yang dibuat.

Artinya, pembuatannya lebih murah dan tidak harus disimpan pada suhu rendah.

Jika disetujui, vaksin tersebut tidak akan tersedia untuk semua orang, kata Dr Garcia, namun akan diberikan kepada pecandu yang sudah dalam masa pemulihan dan telah berhenti menggunakan kokain dan ingin menghindari obat tersebut.

Narkoba jenis Crack yang mana adalah turunan dari kokain, dibuat dengan cara memasak bubuk kokain dengan baking soda, kemudian dipecah menjadi potongan-potongan kecil yang disebut batu. Kokain crack terlihat seperti pelet berwarna putih atau cokelat.

Kokain

Photo :
  • nypost.com

Baik crack maupun kokain sangat membuat ketagihan. Satu dari empat pengguna kokain menjadi kecanduan dan hanya satu dari empat pecandu yang berhasil berhenti setelah lima tahun pengobatan.

Secara global, industri kokain bernilai sekitar US$130 miliar.

Kematian akibat overdosis narkoba yang melibatkan kokain terus meningkat selama bertahun-tahun, dari 6.784 pada tahun 2015 menjadi 15.883 pada tahun 2019. Pada tahun 2021, kematian meningkat tajam menjadi 24.486 secara global.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya