Mengenal Rhodium, Logam Mulia yang Harganya Jauh di Atas Emas
- Live Science
VIVA Tekno – Emas telah lama menjadi standar dalam investasi dan perhiasan, tetapi ada logam mulia lain yang harganya jauh di atas emas, yaitu rhodium. Rhodium merupakan salah satu logam yang paling langka dan mahal di dunia, dan memiliki sejumlah aplikasi kritis dalam berbagai industri.
Nah, kali ini VIVA Tekno memberikan informasi lebih jauh tentang rhodium, dan menjawab beberapa pertanyaan mengenai mengapa harganya begitu tinggi, serta peran pentingnya dalam dunia industry sebagai berikut:
Rhodium: Logam Langka dan Mahal
Rhodium adalah salah satu dari enam logam platinum yang dikenal sebagai "logam platinum grup." Ini termasuk rhodium, platinum, paladium, iridium, osmium, dan rutenium. Rhodium adalah yang paling langka di antara mereka
Harganya dapat mencapai beberapa kali lipat harga emas, menjadikannya salah satu logam paling mahal di dunia. IFL Science, menyebutkan harga per ons rhodium mencapai USD10.300 pada saat publikasi. Harganya jauh lebih mahal dibanding harga emas yang harganya USD 1.850 per ons saat publikasi.
Namun, rhodium ternyata juga memiliki sederet keistimewaan. Logam mulia rhodium tidak mudah bereaksi terhadap oksigen, sehingga menjadi katalis yang sempurna, tahan terhadap korosi dan oksidasi.
Rhodium memiliki sifat tahan banting secara keseluruhan. Titik lebur logam mulia ini sangat tinggi yaitu sebesar 1.964, derajat Celcius, menempatkannya di antara logam golongan platina bersama dengan platina, paladium, osmium, iridium, dan ruthenium.
Rhodium juga tahan terhadap suhu air dan udara hingga 600 derajat celsius, dan tetap tidak larut dalam kebanyakan asam, sehingga efektif digunakan sebagai komponen mobil, pesawat terbang, kontak listrik, dan termokopel suhu tinggi serta kabel resistansi.
Penemuan Pertama Rhodium
Rhodium ditemukan sejak tahun 1803 oleh William Hyde Wollaston, seorang ahli kimia Inggris yang mengekstraksi unsur tersebut dari sepotong bijih platina dari Amerika Selatan. Penemuan itu terjadi tak lama setelah Wollaston menemukan logam golongan platinum lainnya, paladium.
Umumnya, rhodium ditemukan bersama dengan endapan platina. Sampel Rhodium yang diperoleh Wollastona didapatkan dengan menghilangkan platina dan paladium, sehingga meninggalkan bubuk merah tua yang diolah dengan gas hidrogen untuk mengungkap logam mulia rhodium.
Terlepas dari kelangkaan dan keindahannya, statistik dari tahun 2019 menunjukkan hampir 90% permintaan rhodium berasal dari sektor auto-katalis dalam produksi konverter katalitik.
Penggunaan dalam Perhiasan dan Elektronik
Rhodium juga digunakan dalam industri perhiasan untuk pelapisan logam berharga seperti emas dan perak. Pelapis rhodium memberikan kilau dan keindahan yang tahan lama pada perhiasan. Selain itu, rhodium digunakan dalam elektronik, khususnya dalam industri semikonduktor, di mana memiliki sifat konduktivitas listrik yang baik.
Sumber Daya yang Terbatas
Salah satu alasan utama di balik harga yang tinggi dari rhodium adalah sumber daya yang terbatas. Cadangan alaminya relatif langka, terutama jika dibandingkan dengan logam seperti emas atau perak. Produksi rhodium sebagian besar berasal dari tambang nikel dan platina di Afrika Selatan, dengan jumlah yang sangat terbatas.
Rhodium adalah contoh yang menarik tentang bagaimana sifat kelangkaan dan aplikasi industri dapat berkontribusi pada harga logam. Kehadirannya yang vital dalam katalisator otomotif dan peran penting dalam industri lain menjadikannya salah satu logam yang paling berharga di dunia. Dalam beberapa tahun terakhir, ketertarikan terhadap rhodium telah meningkat, dan investor dan peneliti terus memantau pergerakan harganya.