Ungkap Proyek Tongkat dari Tuhan, Senjata Pencabut Nyawa AS dari Luar Angkasa

Ilustrasi senjata satelit di luar angkasa.
Sumber :
  • Getty Images

VIVA Tekno – Konsep senjata luar angkasa hipersonik yang dijuluki 'tongkat dari Tuhan', pertama kali diimpikan selama Perang Dingin. Ini mungkin tidak seefektif seperti yang diperkirakan sebelumnya, menurut sebuah studi baru.

Anggota Kongres Sebut AS Sudah Bantu Israel Senilai Rp286 Triliun dalam Bentuk Senjata

Ide untuk senjata hipersonik tersebut melibatkan batang tungsten besar yang diarahkan dari satelit atau pesawat ruang angkasa lainnya di orbit.

Ketika tongkat mengenai target dengan kecepatan Mach 10, sejumlah besar energi kinetik yang mirip dengan senjata nuklir akan dilepaskan.

Senat AS Gagal Stop Penjualan Senjata Perang ke Israel tapi Teguran Keras untuk Biden

Ketika pertama kali dikonseptualisasikan, senjata itu dianggap seperti wabah di Alkitab yang menghujani kehancuran dari atas, oleh karena itu diistilahkan sebagai 'tongkat dari Tuhan'.

Tetapi meskipun telah diusulkan oleh militer AS berulang kali selama beberapa dekade, tidak ada bukti bahwa ada negara yang telah mengembangkan atau menggunakan senjata semacam itu.

Penggunaan Rudal Barat oleh Ukraina Bisa Picu Rusia Gunakan Senjata Nuklir

Sekarang, para peneliti di North University of China di Taiyuan, Provinsi Shanxi, mendapatkan hasil yang mengejutkan dari eksperimen yang mereka lakukan untuk melihat apa yang akan terjadi jika senjata semacam itu mengenai bunker beton militer.

Bumi dilihat dari luar angkasa.

Photo :
  • NASA

Tim tersebut, yang dipimpin oleh ilmuwan teknik mesin dan elektrik Fu Jianping, mempercepat batang tungsten hingga kecepatan ekstrem 3 km per detik (1,86 mil per detik) atau hampir sembilan kali kecepatan suara.

Material tungsten sangat padat dan keras, serta memiliki titik leleh tertinggi di antara semua logam. Sifat-sifat ini menjadikannya bahan yang sangat baik untuk digunakan dalam senjata energi kinetik yang membunuh dengan kecepatan dan massa.

Ketika proyektil batang tungsten mengenai target beton militer dengan kecepatan sangat tinggi, proyektil tersebut menghasilkan gelombang kejut bertekanan tinggi yang menekan dan memanaskan material target hingga suhu dan tekanan yang sangat tinggi. 

Hal ini menyebabkan target bertransisi dari keadaan padat ke keadaan plasma, di mana elektron dilepaskan dari atom dan material menjadi terionisasi, menurut tim Fu yang dikutip dari laman South Morning China Post, Selasa, 22 Agustus 2023.

Keadaan plasma sangat konduktif terhadap arus listrik yang dihasilkan oleh gelombang kejut bertekanan tinggi. Arus listrik ini kemudian dapat menciptakan medan magnet yang berinteraksi dengan plasma, menghasilkan gaya yang mempercepat plasma ke kecepatan yang lebih tinggi lagi.

Ilustrasi senjata satelit di luar angkasa.

Photo :
  • SCMP

Plasma yang dipercepat ini membentuk pancaran plasma yang mengikis material target dan berkontribusi pada proses penetrasi.

Namun, pancaran plasma juga berinteraksi dengan batang tungsten, menyebabkannya terkikis karena kondisi suhu dan tekanan tinggi.

Sisa batang tungsten berkurang secara signifikan selama proses tersebut. Pada kecepatan Mach 8, tim Fu menemukan bahwa seluruh batang sepanjang lengan dapat hilang seketika setelah tumbukan.

Beberapa peneliti mengatakan bahwa tongkat dari Tuhan yang besar dapat menghasilkan bom nuklir taktis kecil dan juga efektif melawan bunker nuklir.

Tetapi sistem ini tidak pernah diterapkan. Salah satu alasan utamanya adalah pengembangan dan penerapan senjata di luar angkasa akan membutuhkan investasi waktu, uang, dan sumber daya yang signifikan, seperti roket superberat.

Faktor lainnya adalah pengembangan sistem persenjataan lain, seperti amunisi berpemandu presisi dan rudal jelajah, dipandang lebih praktis dan efektif untuk banyak aplikasi militer.

Ahmad Sahroni

Ahmad Sahroni Wanti-wanti Anggota Polri Pegang Senpi: Senjata Itu Panas dan Bahaya

Sahroni meminta Kapolda Sumbar untuk mengimbau seluruh anggota yang memegang senjata untuk dapat meminimalisir pikiran dan hati. 

img_title
VIVA.co.id
26 November 2024