5 Ilmuwan Tidak Percaya Tuhan, Anggap Primitif dan Takhayul
- Getty Images
VIVA Tekno – Ada beberapa orang yabg hidup tanpa agama. Atheisme adalah kurangnya kepercayaan pada Tuhan, sedangkan penganutnya disebut ateis. Pedoman hidup ini bahkan dilakukan oleh orang-orang yang telah memiliki popularitas.Â
Berdasarkan data VIVA Tekno, Jumat, 9 Juni 2023, berikut adalah daftar ilmuwan yang tidak percaya Tuhan.
Albert Einstein
Fisikawan Albert Einstein menulis bahwa dia pesimis dengan konsep Tuhan yang dikenalnya sejak dini dalam sebuah surat satu setengah halaman berjudul 'God Letter' pada 1954 yang ditulis untuk filsuf Eric Gutkind.Â
"Kata Tuhan bagi saya tidak lebih dari ekspresi dan produk dari kelemahan manusia. Alkitab adalah kumpulan legenda yang terhormat, tetapi masih primitif, yang bagaimana pun juga sangat kekanak-kanakan," katanya.
Agama Yahudi yang dianutnya sejak kecil dikatakan sebagai perwujudan dari takhayul yang paling kekanak-kanakan
Ilmuwan satu ini dikenal dengan teori segala sesuatu (theory of everything) yakni asal mula asal semesta yang berasal dari ledakan besar atau 'big bang theory'.
Beberapa tahun sebelum meninggal dunia, dia terkesan menyatakan bila dirinya tak percaya adanya Tuhan atau ateis. Dalam buku terakhirnya sebelum wafat, dia menulis bahwa 'tidak ada Tuhan'.Â
Dalam buku 'Brief Answers to the Big Questions' (Jawaban Singkat untuk Pertanyaan Besar) dia mengatakan Tuhan adalah fenomena alam yang ada dalam pikiran manusia.
Alan Turing adalah seorang ahli matematika, kriptanalis, dan ilmuwan komputer yang mempelajari ilmu kognitif dan kecerdasan buatan, di antara bidang lainnya. Dia sangat berpengaruh di bidang ilmu komputer.
Turing telah meninggalkan agama yang pernah dianutnya pada 1930 setelah temannya, Christopher Morcom, meninggal dunia secara mendadak karena penyakit tuberkulosis (TBC).
Thomas Alva Edison tidak hanya menyempurnakan telegraf. Ilmuwan yang kerap disebut sebagai 'penyihir dari Menlo Park' ini juga menciptakan sebuah alat yang bisa menyimpan dan memainkan ulang sebuah suara, bernama fonograf.Â
Dalam percakapan dengan The Columbian Magazine, Januari 1911 dia menyebut belum pernah melihat bukti ilmiah sekecil apapun dari teori-teori religius tentang surga dan neraka, tentang kehidupan masa depan bagi individu atau Tuhan.Â
"Tidak satu pun dari semua dewa dari semua teologi yang berbeda benar-benar terbukti. Kami tidak menerima fakta ilmiah biasa tanpa bukti terakhir, mengapa kita harus puas dengan hal-hal yang paling kuat ini dengan teori belaka?" katanya.Â
Andrey Sakharov
Andrey Sakharov memiliki nama lengkap Andrey Dmitriyevich Sakharov yang dikenal sebagai ahli teori nuklir, pembela hak asasi manusia (HAM), kebebasan sipil dan reformasi di Uni Soviet, serta pemulihan hubungan dengan negara nonkomunis.
Dia memiliki seorang ibu yang beragama dengan ayah ateis. Hal ini membuatnya ikut menjadi ateis sejak usia 14 tahun. Semasa hidupnya, dia tetap mempertahankan keyakinannya tersebut.