Luar Angkasa Semakin Ramai
- Pixabay
VIVA Tekno – Istilah luar angkasa yang semakin ramai menjadi fakta yang tidak bisa dipungkiri. Populasi satelit semakin banyak di atas sana. Benda tersebut terbagi menjadi dua yakni satelit alami dan satelit buatan.
Satelit alami adalah benda langit di ruang angkasa yang mengorbit di sekitar benda yang lebih besar, misal seperti Bulan yang mengorbit planet. Sementara satelit buatan adalah satelit yang dibuat oleh manusia dan diluncurkan ke orbit menggunakan roket.
Saat ini da ribuan satelit buatan yang mengorbit planet kita. Indonesia saja memiliki sembilan satelit komersial yang beroperasi, terdiri atas lima satelit nasional dan empat satelit asing, dengan total seluruh kapasitas transmisi sebesar 50 Gbps.
Berikut adalah daftar beberapa satelit yang meramaikan orbit rendah Bumi yang diolah dari berbagai sumber pada Rabu, 7 Juni 2023:
Satria-1
Satelit Indonesia Raya (Satria-1) dipastikan meluncur dari Florida, Amerika Serikat, pada 17 Juni 2023 pada orbit 106 Bujur Timur dan akan beroperasi mulai triwulan keempat tahun 2023.
Satelit Satria-1 memiliki tinggi 6,5 meter dan usia operasionalnya sekitar 15 tahun. Pembuatan satelit itu dilakukan atas kerja sama pemerintah dengan Thales Alenia Space, perusahaan pembuat satelit berbasis di Perancis.
Satelit Palapa adalah rangkaian satelit dar negara kita. Satelit pertama terbang dengan roket Delta 2914 pada 8 Juli 1976 dan dilepas di atas Samudra Hindia pada 83 derajat BT. Satelit pertama dari 2 satelit itu bertipe HS-333 dan bermassa 574 kg.
Kemudian 4 satelit dari seri kedua dibuat dari tipe Hughes HS-376. Ketika peluncuran Palapa B2 gagal, satelit ke-3 dibangun. Itu awalnya bernama Palapa B3 dan dijadwalkan untuk STS-61-H, yang akhirnya diluncurkan sebagai Palapa B2P.
Sementara itu Palapa B2 diperbaiki kembali oleh STS-51-A, diperbaharui dan diluncurkan sebagai Palapa B2R. Palapa D dipesan pada 29 Juni 2007 oleh melalui PT Indosat Tbk, kepada Thales Alenia Space. Itu adalah Spacebus 4000B3 yang dibuat di Pusat Luar Angkasa Cannes Mandelieu.
Starlink adalah satelit keluaran SpaceX, perusahaan antariksa swasta milik Elon Musk. Teknologi itu berfungsi menyediakan layanan internet broadband secara global. Kini ada sekitar 4.000 Starlink di atas sana dan akan terus bertambah jumlahnya hingga 30.000.
Layanan ini bahkan sempat diberikan secara cuma-cuma untuk negara berkonflik yang internetnya terganggu, seperti Ukraina dan Iran. Starlink juga telah menjangkau kapal pesiar mewah dan antartika.
Kuiper
Meski belum meramaikan luar angkasa, perusahaan Jeff Bezos ini akan meluncurkan layanannya di 2024. Unit internet satelit perusahaan yang dinamakan 'Project Kuiper' berencana untuk memproduksi satelit pertamanya akhir tahun ini, dengan total lebih dari 3.000 satelit yang akan diluncurkan di orbit rendah Bumi di tahun-tahun mendatang.
Bezos ingin menguji satelit dengan pelanggan komersial pada tahun 2024 dan memproduksi satelit tiga sampai lima dalam sehari untuk memenuhi permintaan guna meluncurkan setengah jaringan Kuiper pada 2026.