Mengenal Siklon Herman, Badai Mengerikan yang Ditakuti Peneliti BRIN

Siklon Herman di Samudera Hindia.
Sumber :
  • Twitter

VIVA Tekno – Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Dr. Erma Yulihastin dibuat panik dan khawatir setelah mengetahui kemunculan Siklon Herman. Bahkan dia pun sampai memohon ampun kepada tuhan dan meminta masyarakat untuk waspada.

Lansia 72 Tahun Ditemukan Membusuk di Kontrakan

"Ya Allah, ampunilah dosa dan kecongkakan kami. Jauhkan siklon Herman dari Indonesia. Update siklon: bergerak ke Timur. Tampaknya lebih cepat ke Timur dari prediksi semula," cuit Erma di Twitter, seperti dikutip pada Jumat, 31 Maret 2023.

Pj Gubernur Jabar Kerahkan Satpol PP Cegah Aksi Pungli di Tempat Wisata

Dalam unggahannya tersebut terlihat tampilan satelit menyorot keberadaan Siklon Herman di wilayah Samudera Hindia. Erma pun lantas menyampaikan bahaya yang dapat ditimbulkan dari badai tersebut yang sangat mengerikan.

"Saya tidak tahu seberapa penting Siklon Herman ini dalam pandangan pemangku kepentingan. Tetapi bagi ilmuwan, siklon semacam ini bisa sangat mengerikan dampak dari lapis-lapis pusarannya. Karena itu saya hanya bisa berusaha mendampingi publik untuk upaya mitigasi terbaik," jelasnya

Kunjungi Bandung, Menteri LH Minta Komitmen Jawa Barat Memperbaiki TPA Sarimukti 

Sejak pertama kali diunggah, cuit Erma tersebut telah mendapatkan berbagai respons warganet. Banyak yang dibuat penasaran dengan badai tersebut. Lantas apa itu Siklon Herman? Simak ulasan lengkapnya di halaman berikut

Mengutip beberapa sumber, Siklo Herman merupakan badai yang masuk dalam kategori siklon tropis. Badai ini terbentuk dari vorteks atau pusaran angin berskala luas yang memiliki radius rata-rata mencapai 150-200 km.

Umumnya siklon tropis terbentuk di atas laut yang memiliki permukaan hangat atau lebih dari 26,5 derajat celcius. Angin kencang yang berputar di dekat pusat siklon memiliki kecepatan lebih dari 63 km/jam.

Siklon Herman memiliki mata yang dikelilingi dinding, yaitu wilayah berbentuk cincin yang dapat mencapai ketebalan 16 km. Itu merupakan wilayah dimana terdapat kecepatan angin tertinggi dan curah hujan terbesar.

Terbaru, Erma mengabarkan bahwa Siklon Herman naik level dari yang sebelumnya di level 3 menjadi level 4 dengan kekuatan angin maksimum 165 km/jam dan pergerakan yang cukup lambat yaitu 15km/jam.

“Sudah dirilis lagi oleh Australia, Severe TC atau Super Taifun Herman ini naik level dari 3 jadi 4, dengan kekuatan angin maksimum 165 km/jam dan pergerakan yang cukup lambat yaitu 15 km/jam. Tak heran jika Herman masih terus stay di selatan Jabar,” paparnya

Erma mengungkap fenomena siklon tropis yang belakangan sering muncul di dekat wilayah Indonesia disebabkan oleh perubahan iklim yang menyebabkan naiknya suhu air laut di perairan sekitar Indonesia.

“Perubahan iklim, suhu laut menghangat, lahan subur bagi tumbuhnya bibit-bibit siklon. Perubahan iklim itu terjadi karena aktivitas manusia. Jadi MANUSIA berkontribusi UTAMA!” kata dia

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya