Paham Okultisme, Pengikut Iblis yang Disebut Mongol Stres
- VIVA.co.id/ Andrew Tito
VIVA Tekno – Komika Mongol Stres ikut berkomentar terhadap kasus kematian satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat. Dia menduga bahwa mereka meninggal dunia akibat penyimpangan paham seperti okultisme. Apa itu?
Berdasarkan data yang dikelola VIVA Tekno, Rabu, 21 Desember 2022, okultisme berasal dari kata occultus (Lat) yang artinya tersembunyi, rahasia, gaib, misterius, gelap, atau kegelapan.Â
Jadi, dapat diartikan bahwa kepercayaan ini merupakan paham yang menganut dan mempraktikkan kuasa serta kekuatan dari dunia kegelapan atau dunia roh-roh jahat.Â
Okultisme dibagi menjadi dua, yaitu tipe lunak yang mencakup takhayul, ramalan seperti astrologi, palmistri, spiritisme dan astromantik. Sementara tipe keras termasuk pada sihir putih dan sihir hitam dalam berbagai bentuk, seperti pelet, gendam, tenung, santet, satanisme, dan tenaga dalam.
Jadi, okultisme dapat memberi manusia kemampuan adikodrati yang mengandalkan kuasa iblis, menurut Surya Nata, pembina kerohanian dari Universitas Quality dan Universitas Quality Berastagi.
Para pelaku akan memiliki kekuatan magis karena hubungannya dengan roh-roh kegelapan dari dunia orang mati. Mereka percaya bahwa roh-roh tersebut selalu berada di dekat manusia hidup yang dipercaya dapat menghibur, memberi petunjuk, menolong, dan dapat diminta untuk membalas dendam, menghantui, mengancam, dan mengganggu.Â
Secara tradisional kekuatan spiritual biasanya di dapat dari wangsit melalui proses bertapa, berpuasa, pembacaan mantera atau jampi-jampi yang menyertakan korban, sesajen, atau pun jimat-jimat.Â
Awal bulan ini, Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya menghentikan penyelidikan kasus satu keluarga yang tewas mengering di Kalideres, Jakarta Barat. Penghentian kasus dilakukan lantaran tak ditemukan unsur pidana dalam kasus tersebut.Â
"Kesimpulan akhir dari labfor maupun berbagai ahli, tidak ditemukan adanya peristiwa pidana yang menyebabkan kematian empat orang di TKP," ungkap Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi.
Lebih jauh, Hengki membeberkan tidak ada motif di balik kematian satu keluarga di Kalideres ini. Begitu juga dengan dugaan pencurian hingga pembunuhan juga tidak ditemukan dalam proses penyelidikannya.