Al Khawarizmi, Ilmuwan Muslim Penemu Angka Nol dan Influencer Aljabar

Al Khawarizmi.
Sumber :
  • Shutterstock

VIVA Tekno – Al Khawarizmi dikenal sebagai seorang matematikawan Muslim yang menulis tentang angka Hindu-Arab. Kata algoritma berasal dari namanya.

AQUA & DMI Beri Kesempatan Ibadah Umrah bagi 20 Khadimatul Masjid dari 6 Provinsi di Indonesia

Risalah aljabarnya, Hisab al-jabr w'al-muqabala, dianggap sebagai buku pertama yang ditulis tentang aljabar. Dikenal sebagai bapak aljabar, Al Khawarizmi salah satu pemikir paling berpengaruh sepanjang masa.

Ia merevolusi aljabar dan karya seni dalam matematika, astronomi dan geografi yang telah terbukti menjadi batu kunci selama berabad-abad kemajuan di seluruh dunia.

Kabareskrim Polri Tangkap 85 Influencer yang Promosikan Judi Online

Ilmuwan yang mempunyai nama panjang Abu Ja'far Muhammad bin Musa Al-Khawarizmi ini tinggal di Baghdad, Irak, di mana dirinya bekerja di Rumah Kebijaksanaan (Dar al-Hikma) di bawah kekhalifahan al-Ma’mun.

Lokasi tersebut jadi tempatnya memperoleh dan menerjemahkan risalah ilmiah dan filosofis, khususnya bahasa Yunani serta menerbitkan penelitian asli.

Kemenag Selenggarakan Forum Sharia Internasional yang Dihadiri 14 Negara, Ini yang Jadi Pembahasan

Karyanya tentang aljabar dasar, Al-Kitab al-mukhtasar fi hisab al-jabr wa’l-muqabala (The Compendious Book on Calculation by Completion and Balancing) yang diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada abad ke-12 berisi tentang dari mana istilah aljabar berasal.

Al Khawarizmi

Photo :
  • U-Report

Aljabar adalah kompilasi aturan bersama dengan demonstrasi untuk menemukan solusi persamaan linier dan kuadrat berdasarkan argumen geometris intuitif. Pendekatannya yang sistematis dan demonstratif membedakannya dari perlakuan subjek sebelumnya.

Ini juga berisi bagian tentang menghitung luas dan volume bentuk geometris serta penggunaan aljabar untuk menyelesaikan masalah warisan sesuai dengan proporsi yang ditentukan oleh hukum Islam.

Unsur-unsur dalam karya tersebut dapat ditelusuri dari matematika Babilonia pada awal milenium ke-2 SM melalui risalah Helenistik, Ibrani, dan Hindu, melansir dari laman Britannica, Rabu, 14 Desember 2022.

Pada abad ke-12, karya kedua Al-Khwarizmi memperkenalkan angka Hindu-Arab  dan aritmetika ke Barat. Itu hanya dalam terjemahan Latin, Algoritmi de numero Indorum (Al-Khwarizmi Concerning the Hindu Art of Reckoning).

Buku besar ketiga adalah Kitab surat al-ard (The Image of the  Earth yang diterjemahkan sebagai Geografi), menyajikan koordinat lokalitas di dunia pada Geografi Ptolemeus (127–145 M) dengan nilai yang lebih baik untuk panjang Laut Mediterania dan lokasi kota di Asia serta Afrika.

Al-Khwarizmi juga membantu dalam pembangunan peta dunia untuk Al-Ma’mun dan berpartisipasi dalam proyek untuk menentukan keliling Bumi yang telah lama diketahui berbentuk bulat dengan mengukur panjang satu derajat meridian melalui dataran Sinjar di Irak.

Al Khawarizmi

Photo :
  • Famous Scientist

Karya-karya yang dilakukannya jauh melampaui matematika. Ia membuat kontribusi penting untuk astronomi serta mengembangkan kuadran pertama untuk menentukan waktu dengan mengamati Matahari atau bintang.

Ilmuwan kelahiran sekitar 780 Masehi itu juga menyusun seperangkat tabel astronomi (Zij) berdasarkan berbagai sumber Hindu dan Yunani. Pekerjaan ini termasuk tabel sinus. Seperti risalahnya tentang aljabar dan angka Hindu-Arab, karya astronomi ini diterjemahkan ke dalam bahasa Latin.

Angka Hindu-Arab merupakan kumpulan 10 simbol yang terdiri dari 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 0,  yang mewakili angka dalam sistem bilangan desimal.

Susunan ini berasal dari India pada abad ke-6 atau ke-7 dan diperkenalkan ke Eropa melalui tulisan matematikawan Timur Tengah, seperti Al-Khawarizmi dan Al-Kindi sekitar abad ke-12.

Mereka mewakili terobosan besar dengan metode penghitungan sebelumnya, seperti sempoa dan membuka jalan bagi pengembangan aljabar.

Dari buku Al-Khwarizmi Concerning the Hindu Art of Reckoning, ia pun dinobatkan sebagai penemu angka nol pada sistem bilangan. Angka nol adalah angka yang paling terakhir ditemukan pada masa itu. Dia juga diketahui menulis sekitar 256 buku. 

Al-Khwarizmi meninggal dunia pada 850 Masehi setelah melakukan pekerjaan yang pada akhirnya akan membentuk masa depan dunia.

Penemuanya mempengaruhi ahli matematika abad pertengahan Fibonacci, Alberd dan Roger Bacon. Tetapi, melalui keahlian aljabarnya, Al Khawarizmi pada dasarnya menjadi seorang influencer untuk setiap ahli matematika sejak saat itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya