Bangga, Satelit Karya Anak Bangsa Meluncur Bersama Roket Elon Musk
- Instagram @lapan_ri
VIVA Tekno – Satelit nano karya anak bangsa, Surya Satellite (SS-1) sukses meluncur ke luar angkasa menumpang roket dari perusahaan Elon Musk, SpaceX, Falcon 9 CRS-26. Benda itu akan menuju Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Roket tersebut membawa lebih dari 2.630 kg muatan untuk misi penelitian, perlengkapan kru ISS dan berbagai perangkat keras.
Menurut akun Instagram @brin_indonesia, roket mengemban misi membawa muatan termasuk SS-1. Sebelumnya peluncuran sempat tertunda karena faktor cuaca yang tidak mendukung.
"Misi ini sendiri adalah Automatic Packet Reporting System yang berfungsi sebagai media komunikasi via satelit dalam bentuk teks singkat," tulis akun tersebut, dikutip pada Senin, 28 November 2022.
Teknologi tersebut dapat dikembangkan untuk mitigasi bencana, pemantauan jarak jauh serta komunikasi darurat. Satelit nano ini dikembangkan oleh ilmuwan muda yang didukung penuh oleh PT Pasi?k Satelit Nusantara (PSN).
Ide dan proyek pengembangan satelit nano ini diprakarsai oleh Universitas Surya yang didukung kolaborasi multi-pihak antara tim insinyur muda bersama PT Pasi?k Satelit Nusantara, Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI), PT Pudak Scienti?c, serta dukungan Kementerian Komunikasi dan Informatika, Pusat Teknologi Satelit Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Pusteksat LAPAN), dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)
Sebelumnya Tim Surya Satellite-1 mengikuti sayembara pada Februari 2018 mengikuti program KiboCUBE yang diinisiasi oleh United Nations Of?ce for Outer Space Affairs (UNOOSA) dan Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA).
Kemudian Agustus 2018, Tim Surya Satellite-1 menjadi pemenang pada sayembara ini sehingga satelitnya dapat diluncurkan dari ISS secara gratis. Milestone penting selanjutnya adalah deployment satelit SS-1 dari modul Kibo milik JAXA dari ISS oleh astronot direncanakan pada Januari 2023.
Deretan Miliarder yang Kehilangan Kekayaan Terbanyak di 2025
Tahun 2025 menjadi masa sulit bagi beberapa miliarder dunia. Banyak yang kehilangan sebagian besar kekayaan akibat ketidakstabilan ekonomi hingga gejolak pasar saham
