Mengapa Bulan Bisa Terlihat di Siang Hari?

Ilustrasi Bulan.
Sumber :
  • Getty Images

VIVA Tekno – Bulan yang terlihat di langit malam menjadi penampakan yang normal bagi warga Bumi. Tapi tak jarang satelit alami Bumi itu juga muncul pada saat langit masih tampak terang-benderang.

Fenomena Langka Akan Terjadi Malam Ini

Namun Bulan tidak selalu terlihat di siang hari. Hal ini disebabkan oleh atmosfer Bumi dan siklus orbit Bulan. Jika planet kita tidak memiliki atmosfer, Bulan akan terlihat dari Bumi sepanjang waktu. 

Sementara itu, fase Bulan berarti ketika bergerak antara Bumi dan Matahari di mana sisi yang diterangi menghadap menjauh dari kita dan sisi gelap bulan menghadap Bumi, sehingga pada dasarnya tidak terlihat oleh pengamat langit di Bumi.

Percaya atau Tidak, 10 Ras Alien Ini Pernah Berhubungan dengan Bumi 

Menurut situs Live Science, Selasa, 1 November 2022, partikel gas di atmosfer kita, terutama nitrogen dan oksigen menyebarkan cahaya yang memiliki panjang gelombang pendek, seperti cahaya biru dan ungu. 

Hamburan ini, yang melibatkan penyerapan dan pemancaran kembali cahaya ke arah yang berbeda, memberi Bumi langit biru

Kembangkan Desa Wisata Kampung Nelayan, Arutmin Indonesia Raih Penghargaan Subroto 2024

Agar terlihat pada siang hari, bulan harus mengatasi cahaya yang tersebar dari matahari, menurut Edward Guinan merupakan seorang profesor astronomi dan astrofisika di Universitas Villanova di Pennsylvania.

Hasil foto bulan yang diambil Andrew McCarthy dan Connor Matherne.

Photo :
  • NPC

Selama dua atau tiga hari di sekitar Bulan baru, Bulan tidak terlihat oleh pengamat di Bumi karena posisinya di langit tertutup cahaya Matahari yang tersebar melebihi Bulan. 

Namun seperti biasanya, kedekatan relatif bulan dengan Bumi rata-rata 238.900 mil di mana cahaya yang dipantulkannya tampak lebih terang bagi kita daripada objek yang memancarkan atau memantulkan cahaya yang lebih jauh, seperti bintang atau planet lain. 

Menurut Guinan, bintang-bintang yang terlihat dari Bumi satu juta miliar kali lebih terang daripada cahaya Matahari dan jutaan kali lebih redup daripada bulan. 

Cahaya yang tersebar dari Matahari begitu terang di langit sehingga sering kali melebihi cahaya bintang di siang hari.

Para astronom menggunakan kecerahan permukaan sebagai cara untuk mengukur kecerahan objek di langit, seperti galaksi atau nebula, dengan mengukur jumlah cahaya yang mereka pancarkan melintasi area langit malam, seperti yang diamati dari Bumi. 

Karena Bulan lebih dekat ke Bumi daripada bintang, kecerahan permukaannya lebih besar daripada kecerahan permukaan langit. Artinya kita dapat dengan mudah melihatnya bersinar di siang hari.

Ilustrasi cuaca ekstrem.

Jawa Timur Masuk Musim Hujan, BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, atau BMKG, Kelas I Juanda menyampaikan bahwa musim hujan di Jawa Timur sudah dimulai. Karena itu, masyarakat diminta waspada.

img_title
VIVA.co.id
2 November 2024