Bjorka 'Menggoyang' Indonesia

Hacker Bjorka.
Sumber :
  • Twitter @bjorkanism

VIVA Tekno – Bjorka sukses 'menggoyang' Indonesia. Peretas atau hacker yang mengaku berdomisili di Warsawa, Polandia ini membeberkan satu-per satu data-data penting, yang diklaim olehnya, berhasil dibobol dan valid.

Isu Kelompok Rentan Mesti Bisa Dipertimbangkan Cagub dalam Programnya Jika Menang Pilkada

Mulai dari data berupa Nomor Induk Kependudukan (NIK) 26 juta pelanggan Indihome – anak usaha Telkom Indonesia.

Lalu, kebocoran data 105 juta penduduk di Komisi Pemilihan Umum (KPU). Seakan tak puas, Bjorka bahkan berani melakukan doxing atau mengumbar data pribadi beberapa pejabat negara.

Sebelum Disepakati, Baleg DPR Sebut Ada 299 RUU Masuk Usulan

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi korban pertama dengan 600 ribu dokumen pribadinya. Menyusul kemudian data pribadi Ketua DPR Puan Maharani, Menteri BUMN Erick Thohir, Menkominfo Johnny G Plate, dan Mendagri Tito Karnavian.

Terus merembet ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Menko Polhukam Mahfud MD, hingga Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.

Momen Pilkada 2024, Pemerintah Mesti Siapkan Akses Prasarana yang Inklusif Bagi Kelompok Rentan

Data pribadi yang diungkap menurut pengakuan hacker Bjorka adalah NIK, nomor ponsel atau HP, alamat, pendidikan, vaksin dan lain-lain.

Meski membuat tiga akun Twitter, yaitu @bjorkanism, @bjorxanism serta @bjorkanesian, namun ketiganya langsung 'dibungkus'.

Akan tetapi, tak hanya Twitter, Bjorka juga punya akun di media sosial Telegram.

Atas aksi Bjorka yang semakin membuat resah, Presiden Jokowi menginstruksikan membentuk tim khusus (timsus) yang terdiri dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) hingga Badan Intelijen Negara (BIN), di bawah koordinasi Menko Polhukam.

Tak lama timsus dibentuk, hacker hitam itu berceloteh di akun Twitter-nya yang ketiga sebelum ditutup, @bjorkanesian.

"Do you need my help to solve this problem sir?” seraya mengejek. Seperti dikejar waktu, timsus langsung gerilya mencari identitas Bjorka. Sempat mencuat bahwa hacker Bjorka adalah warga Cirebon, Jawa Barat.

Adalah akun Instagram @volt_anonym mengklaim telah menemukan sosok yang saat ini tengah dicari-cari. Akun tersebut bahkan melakukan mention terhadap akun Instagram @muhammadsaidfikriansyah.

"Data yang katanya 133M dari meretas Kominfo tidak lebih isinya cuma 200 data saja dan itu pun di-copy sehingga banyak data yang sama seolah-olah  data yang dia curi sebanyak 133M padahal cuma 200 an," tulisnya, seperti dikutip VIVA Tekno, Rabu, 14 September 2022.

Namun, tudingan tersebut langsung dibantah Muhammad Said Fikriansyah.

Sampai akhirnya, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD mengumumkan bahwa pemerintah dan aparat penegak hukum telah mengidentifikasi hacker Bjorka yang diduga membocorkan data-data masyarakat termasuk data sejumlah pejabat negara.

"Sampai sekarang ini memang gambaran pelakunya sudah teridentifikasi dengan baik oleh BIN dan Polri," kata Mahfud di Jakarta, Rabu, 14 September 2022. Namun, Mahfud MD belum bisa mengungkap siapa sosok yang diduga hacker Bjorka ini.

Sebab, sampai saat ini pihak kepolisian bersama pemerintah masih melakukan penyelidikan. "Gambaran siapa dan dimananya kita sudah punya alat khusus untuk melacak itu semua. Tetapi belum bisa diumumkan. Kita terus menyelidiki," ujarnya.

Ya, tidak lama lagi identitas si pengagum penyanyi asal Islandia, Bjork, itu akan dibuka ke publik. Pun begitu, sekali lagi, sang hacker berhasil 'menggoyang' Indonesia.

Warga menentukan pilihannya dalam Pilkada. (ilustrasi)

Pengamat Ingatkan Pemerintah Harus Antisipasi Penyebaran Paham Khilafah saat Pilkada

Pengamat komunikasi politik Hendri Satrio mengatakan bahwa Pemerintah harus mengantisipasi penyebaran paham khilafah di tengah perhelatan Pilkada 2024.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024