Sultan Al Neyadi, Astronot Arab Pertama yang Akan Hidup Lama di ISS
VIVA Tekno – Sultan Al Neyadi akan menjadi astronot Arab pertama yang menjadi bagian dari misi jangka panjang ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) setelah dia bergabung pada misi Crew-6 SpaceX yang dijadwalkan awal 2023.
Selama misi tersebut dia akan melakukan penelitian ilmiah sebagai bagian dari Program Astronot UEA (Uni Emirat Arab). Menurut Kantor Berita Emirates, ini menjadikan UEA negara ke-11 di dunia yang berpartisipasi dalam misi luar angkasa jangka panjang.
Sultan Al Neyadi akan memulai misi tersebut sebagai bagian dari perjanjian yang ditandatangani antara Axiom Space yang berbasis di Texas dan Pusat Luar Angkasa Mohammed bin Rashid.
Tapi, ia bukan orang UEA pertama yang pergi ke ISS. Status tersebut disandang oleh Hazza Al Mansoori, yang tinggal di laboratorium di luar Bumi selama delapan hari pada 2019.
Sultan Al Neyadi diperkirakan akan berada di ISS hingga September 2023, mengutip dari situs Indian Express, Rabu, 27 Juli 2022.
Axiom Space memberikan kesempatan ini kepada Sultan Al Neyadi sebagai bagian dari kesepakatan dengan Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA).
Agensi negeri Paman Sam itu memberi Axiom kursi pada misi Crew-6 SpaceX dengan imbalan kursi pesawat ruang angkasa Soyuz Rusia untuk NASA.
Kursi itu akan digunakan oleh Astronot Amerika Serikat (AS) Mark Vande Hei, yang kembali ke Bumi setelah menghabiskan 355 hari di ISS. Karena kursi memiliki nilai yang sama, Axiom mengatakan tidak akan bertukar dana dengan NASA.
SpaceX Crew-6 akan menjadi penerbangan rotasi kru keenam ke ISS dengan pesawat ruang angkasa Crew Dragon milik perusahaan Elon Musk.
Astronot NASA Stephen Bowen akan menjadi komandan pesawat ruang angkasa untuk misi tersebut dan dia akan bergabung dengan rekannya Woody Hoburg yang berperan sebagai pilot.
Misi Crew-6 diperkirakan akan diluncurkan pada tahun 2023 dengan Roket Falcon 9 dari Launch Complex 39A di Kennedy Space Center NASA, AS.