Mengenal Pasukan Hantu Jerman

Pasukan siber militer Jerman atau ZCO.
Sumber :
  • DW

VIVA – Perang siber sudah lama menjadi bagian dari strategi perang modern. Hal ini terlihat jelas selama perang Ukraina dengan Rusia. Bagaimana militer Jerman Bundeswehr menyiapkan diri menghadapi situasi baru ini?

Jerman Was-was Serangan Terhadap Muslim Meningkat Usai Insiden Magdeburg

Kota kecil Rheinbach dekat kota Bonn menyajikan panorama indah, terutama menjelang musim panas. Tidak jauh dari sini ada pusat wisata untuk berenang dan berjemur santai di tengah alam.

Dua gedung barak militer bercat kuning muda yang ada di sini kelihatan seperti gedung perumahan biasa, yang banyak ditemui di luar kota.

Detik-detik Mengerikan Mobil Tabrak Kerumunan di Pasar Natal Magdeburg Jerman

Bedanya, ada banyak kamera pengawas yang dipasang. Karena di sinilah markas komando operasi siber militer Jerman, Zentrum Cyber-Operation (ZCO) berada. Di sinilah para serdadu melatih 'pasukan hantu' untuk siap menghadapi perang siber.

Artinya, bagaimana caranya menyelusup ke jaringan komputer lawan, mencuri informasi, memanipulasi data untuk melemahkan atau bahkan melumpuhkan lawan, misalnya dengan mematikan jaringan komputer.

Warganya Ditangkap Usai Tabrak Kerumunan Pasar Natal di Jerman, Begini Respons Arab Saudi

Ilustrasi serangan hacker atau siber.

Photo :
  • Science News

Mereka melakukan peretasan, yang di Jerman merupakan tindakan ilegal dengan sanksi hukum berat, kalau dilakukan warga biasa. Namun, para serdadu melakukan itu dalam tugas negara.

"Para hacker atau peretas Bundeswehr 'memiliki kapasitas dan motivasi tinggi dan sangat kreatif'," kata Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambert, ketika mengunjungi ZCO, seperti dikutip dari situs Deutsche Welle, Minggu, 19 Juni 2022.

Sekitar 200 spesialis komputer di Rheinbach sehari-hari mencari kelemahan dalam sistem komputer lawan dan mencoba menembusnya, atau juga dalam sistem komputer Bundeswehr sendiri, untuk mengetahui kelemahan sistem sendiri dan memperbaikinya. Hampir semua yang bertugas di sini adalah laki-laki, hanya terlihat tiga perempuan.

Murah, tapi potensi kerusakan parah

ZCO adalah sebuah unit Komando Ruang Cyber dan Informasi yang dibentuk pada 2017. Ada puluhan unit yang tersebar di seluruh Jerman, tapi kebanyakan berada di sekitar kota Bonn, yang menjadi pusat informasi dan data Bundeswehr.

Karena itu, sekitar wilayah kota Bonn ditempatkan satuan-satuan pengaman dan pertahanan. Kota Bonn juga menjadi markas Dinas Federal untuk Keamanan dan Teknologi Informasi, dan Cyber Defense Center milik perusahaan telekomunikasi Jerman, Telekom.

Keamanan siber saat ini memang mendapat prioritas tinggi. Karena dengan biaya relatif kecil, para penyerang siber bisa melakukan serangan dan menyebabkan kerusakan besar, misalnya melumpuhkan jaringan pemasok listrik atau air, menganggu sistem pengamanan penerbangan atau pengaturan lalu lintas.

Partai-partai politik yang bergabung membentuk koalisi pemerintahan selama perundingan koalisi membahas ancaman ini dan menyimpulkan, "Bundeswehr harus diberi kapasitas untuk bisa menjadi aktor keamanan yang tangguh di dunia siber dan informasi, juga lewat kerja sama dengan berbagai institusi negara dan swasta."

Perang di Ukraina sangat jelas menunjukkan pentingnya keamanan siber dan mempercepat pengembangan sistem pertahanan. Serangan siber dari Rusia adalah ancaman yang makin nyata. Dalam beberapa tahun ke depan, Bundeswehr menganggarkan 20 miliar Euro (Rp311 triliun) untuk agenda Digitalisasi dan Kapasitas Memimpin.

Pasukan khusus atau Spetsnaz Rusia.

Photo :
  • Military Watch Magazine

Ada daftar panjang tentang kebutuhan mendesak dalam pengadaan barang, antara lain sistem komunikasi digital, sistem sandi digital, sistem informasi berbasis satelit, Battle-Management-Systems, dan integrasi pusat-pusat data militer.

Jika dibandingkan dengan sistem persenjataan konvensional, anggaran yang dibutuhkan Komando Ruang Cyber untuk 'pasukan hantu' bekerja bisa disebut kecil. "Kita tidak perlu kendaraan lapis baja dengan bobot 60 ton," kata anggota ZCO yang tidak ingin disebut namanya.

Namun, ia melanjutkan, justru itulah ancaman besarnya. Seorang penyerang siber tidak perlu peralatan mahal untuk melakukan serangan mematikan. Dengan satu laptop saja mereka misalnya bisa melumpuhkan sebuah rumah sakit.

Tidak mudah bagi Bundeswehr merekrut para spesialis komputer untuk dinas militer. Karena itu, Menteri Pertahanan Christine Lammbrecht tidak akan lelah menegaskan bahwa Bundeswehr tidak saja menyediakan lapangan kerja yang baik, tetapi akan menjadi majikan yang baik juga.

Selain bayaran yang layak, Bundeswehr menjanjikan jenjang karier yang jelas, pendidikan lanjutan, dan jaminan sosial yang tinggi. Bekerja di unit pertahanan siber militer juga punya daya tarik tersendiri bagi banyak penggila komputer usia muda.

Seorang serdadu di Rheinbach, ketika ditanya apa motivasinya bergabung di sini, ia menjawab begini. "Di sini saya bisa melakukan banyak hal dalam penugasan negara, yang di luar sana biasanya membuat saya berurusan dengan polisi," katanya.

Para 'pasukan hantu' di Rheinbach memang punya izin untuk melakukan peretasan. Tentu saja, untuk melakukan itu harus ada penugasan dari atasan mereka.

VIVA Militer: Sistem rudal permukaan-ke-udara MIM-104 Patriot militer Israel

Senjata-Amunisi Israel Dipasok 69 Persen dari AS dan 30 Persen Jerman, Menurut Pelapor PBB

Pelapor khusus PBB untuk HAM dan kontraterorisme menyatakan, tindakan hukum sepatutnya dapat diambil terhadap AS dan Jerman sebagai pemasok 99 persen senjata bagi Israel.

img_title
VIVA.co.id
27 Desember 2024