Rudal Hipersonik Rusia Bikin Ciut Nyali Ukraina, Ini Spesifikasinya

Rudal hipersonik.
Sumber :
  • Naval News

VIVA – Rusia untuk pertama kalinya menembakkan rudal hipersonik dalam perang di Ukraina. Peluru kendali canggih ini melesat melebihi Mach 5 dan bisa menghindar dari intersepsi radar lebih lama dibanding rudal balistik konvensional.

Pria Rusia yang Bakar Al-Quran Dihukum Tambahan 14 Tahun Penjara atas Tuduhan Pengkhianatan

Rudal Kinzhal atau Belati ini terbukti bisa menembus dan menghancurkan bunker bawah tanah gudang senjata milik militer Ukraina. Mata dunia melihat dengan jelas kedahsyatan salah satu senjata andalan buatan Rusia.

Berbeda dengan rudal balistik konvensional, hipersonik memiliki kecepatan super tinggi dan jauh lebih sulit ditangkal oleh sistem pertahanan peluru kendali biasa.

Intelijen Jerman: Rusia Sedang Persiapkan Perang dengan NATO

Peluru kendali hipersonik disebut bisa melesat 5 sampai 10 kali lipat dari kecepatan suara. Dalam bahasa teknisnya disebut Mach 5 hingga Mach 10.

Sejauh ini tidak ada definisi tetap berapa kecepatan suara, karena itu tergantung beberapa variabel, misalnya medium yang dilalui dan temperaturnya.

AS Berniat Kirim Senjata Nuklir ke Ukraina, Rusia: Tindakan Gila

Namun, sebagai perbandingan, pesawat terbang supersonik Concorde melesat dengan kecepatan 2.180 km/jam atau sekitar Mach 2.

Jadi, bisa dikira-kira kecepatan peluru kendali hipersonik antara 6 ribu hingga 10 ribu km/jam. Rudal yang ditembakkan dari jet tempur MiG-31 ke Desa Deliatyn di Ukraina tersebut memiliki panjang 8 meter.

"Saking cepatnya misil ini, tekanan udara di depan rudal membentuk awan plasma saat meluncur, yang menyerap gelombang radio,” ujar seorang pakar senjata di situs military.com, seperti dikutip VIVA Tekno dari Deutsche Welle, Selasa, 29 Maret 2022.

Rudal hipersonik.

Photo :
  • Naval News

Faktor-faktor inilah yang membuat Kinzhal dan rudal hipersonik lainnya sangat sulit dilacak oleh radar sistem pertahanan. Keunggulan lainnya dari rudal hipersonik adalah kemampuan untuk mengubah arah di tengah-tengah lintasan tembakan.

Peluru kendali hipersonik bisa ditembakkan dari berbagai matra, baik dari udara, laut, atau darat. Artinya, rudal hipersonik bisa ditembakkan dari peluncur mobil di darat, kapal induk atau kapal selam di laut dan tentu saja dari udara.

Rudal tipe Kinzhal bisa mencapai target pada jarak hingga 2.000 kilometer. Rusia juga memiliki rudal hipersonik tipe lainnya, seperti Zircon yang disebut mampu meluncur pada kecepatan Mach 7 hingga jarak 1.500 kilometer, dan bisa dipasangi hulu ledak nuklir.

Selain itu, ada Avangard yang punya daya jelajah hingga 4.000 kilometer. Jika secara strategis, Rusia menempatkan sistem pertahanan rudal hipersoniknya di Kaliningrad, kawasannya yang berbatasan langsung dengan Polandia, Lituania, dan Laut Baltik, praktis semua ibu kota Eropa berada dalam jangkauan serangan.

Sebagai gambaran, lintasan udara ke ibu kota Jerman, Berlin, dari kawasan Rusia itu jaraknya hanya sekitar 600 kilometer.

Selain Rusia, negara-negara lain yang mengklaim telah memiliki rudal hipersonik antara lain Amerika Serikat (AS) dengan rudal HAWC yang mampu mencapai Mach 5. China mengembangkan rudal hipersonik Dong Feng-17 yang disebut punya daya jelajah lebih 1.000 kilometer.

Donald Trump dan Vladimir Putin

Bersahabat Dekat dengan Trump, Putin Optimis Hubungan Rusia-AS Bakal Mencair

Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada Kamis, 28 November 2024, menyebut Presiden terpilih AS, Donald Trump sebagai ‘orang yang cerdas’ yang mampu memecahkan masalah.

img_title
VIVA.co.id
29 November 2024