Siapa Jessica Watkins, Wanita Kulit Hitam yang Ditunjuk NASA
- Space.com
VIVA – Astronot Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau NASA, Jessica Watkins, menjadi wanita kulit hitam pertama yang siap melakukan misi luar angkasa dan akan tinggal di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) selama enam bulan.
Watkins pertama kalinya terbang ke luar angkasa pada tahun ini dalam misi Kru-4 SpaceX ke ISS. Ia dipilih untuk bergabung dengan kelas astronot NASA pada 2017, kemudian melapor untuk pelatihan astronot pada Agustus di tahun yang sama.
Dara kelahiran Gaithersburg, Maryland, AS ini menjadi 1 dari 12 kandidat astronot NASA yang dipilih dari 18.300 pelamar. Jessica Watkins akan tinggal di ISS selama enam bulan dan diperkirakan berangkat tidak lebih cepat dari 19 April mendatang.
Lahir pada 14 Mei 1988, keluarga Watkins memutuskan pindah ke Lafayette, Colorado, di mana ia bersekolah di Fairview High School. Setelah lulus SMA, Jessica Watkins mendaftar ke Universitas Stanford di California. Dirinya berhasil memperoleh gelar sarjana dalam ilmu geologi dan lingkungan.
Di Stanford, Watkins juga bermain rugby untuk tim nasional. Bahkan, pada 2009, ia menempati posisi ke-3 di Rugby World Cup Sevens bersama tim USA Eagles, menurut situs Space, Jumat, 25 Maret 2022.
Jessica Watkins juga bermain sepak bola dan menikmati panjat tebing serta bermain ski, menulis, dan menonton film. Setelah lulus dari Stanford, ia kemudian meraih gelar Ph.D geologi di University of California, Los Angeles.
Wanita perkasa ini lalu magang sarjana di NASA Ames Research Center di California, mempelajari tanah Mars analog untuk mendukung misi pendarat Phoenix Mars. Watkins juga berpartisipasi dalam sejumlah misi luar angkasa analog.
Selama tahun pertamanya di Stanford pada 2009, Watkins adalah kepala ahli geologi untuk misi analog dengan NASA di Mars Society's Mars Desert Research Station di Utah.
Kemudian, pada 2011, ia bekerja sebagai anggota tim operasi sains untuk misi analog NASA Desert Research and Technology Studies. Sebagai peneliti pascasarjana di UCLA, ia mempelajari permukaan Mars dan meraih gelar Ph.D. berbekal penelitian tentang mekanisme emplasemen di balik tanah longsor di Bumi dan Mars.