Alat Ini Diklaim Mampu Menonaktifkan Gerak-gerik COVID-19 Omicron
- ANTARA/Shutterstock
VIVA – Raksasa teknologi Jepang, Daikin, mengonfirmasi kemampuan teknologi Streamer miliknya dalam menonaktifkan COVID-19 varian Omicron.
Hal ini berdasarkan hasil dari kerja sama riset dengan Universitas Osaka yang menunjukkan tingkat efektivitas menonaktifkan varian Omicron hingga 99,9 persen.
Penelitian dilakukan dengan melibatkan Profesor Tatsuo Shioda dan Asisten Profesor Tadahiro Sasaki dari Department of Virus Infestions, Research Institute for Microbial Diseases, Universitas Osaka pada Januari 2022.
Metode TCID50 digunakan sebagai metode penelitian yang membandingkan dua kondisi dengan salah satunya menggunakan perangkat yang melepaskan debit Streamer.
Hasil didapat menunjukkan penonaktifkan strain Omicron mencapai 99,9 persen pada objek penelitian setelah dua jam perlakuan pelepasan alat tersebut.
Dikembangkan sejak 2004, teknologi Streamer dicipta sebagai upaya perusahaan melakukan dekomposisi oksidatif zat berbahaya.
Bekerja melalui pelepasan plasma secara sabil yang menghasilkan elektron berkecepatan tinggi, kemampuan ini memungkinkan pelepasan Streamer untuk menguraikan virus, bau, bakteri dan polutan udara dalam ruangan seperti formaldehyde.
Adanya hasil penelitian terbaru dari kerja sama riset Januari tahun ini, menambah panjang deret kemampuan Streamer yang telah pula melalui pengujian dari berbagai lembaga uji terpercaya, di antaranya terkait efektivitas dalam menonaktifkan virus influenza yang sangat virulen (tipe A H5N1) dan dengan virulen lemah (tipe A H1N1).
Lalu, norovirus tikus, strain konvensional, dan mutan dari novel coronavirus (SARS-CoV2). Di samping pula pengujian efektivitas teknologi ini pada racun dan bakteri yang menyebabkan keracunan makanan. Bagaimana dengan di Indonesia?
Daikin menyematkan teknologi Streamer pada perangkat air purifier. Tiga model air purifier diperkenalkan Daikin yang menggunakan teknologi ini, yaitu MCK55TVM yang dirancang untuk luas ruang 41 meter persegi dengan tambahan fungsi kelembaban.
Kemudian, MC55UVM untuk luas ruang 41 meter persegi, dan MC40UVM yang kerja pembersihan udaranya dirancang untuk luas ruang 31 meter persegi.
Keseluruhan koleksi ini dikembangkan dengan memiliki tingkat keluaran suara yang sangat rendah sehingga tak mengganggu pengguna saat pengoperasian unit.
"Teknologi Streamer ini melengkapi keberadaan filter HEPA elektrostatis yang menjadi kelengkapan standard air purifier Daikin," kata National Sales Manager Daikin Airconditioning Indonesia, Yuli Francisco, Minggu, 27 Februari 2022.
Kelengkapan filter High Efficiency Particulate Air yang biasa disebut HEPA filter sebagai standard ini, lanjut Yuli, sejalan dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2021 tentang PPKM Darurat COVID-19 Wilayah Jawa-Bali yang menyarankan penggunaan air purifier dengan filter HEPA.
Streamer di dalam air purifier ini memiliki tiga kerja utama yang dirangkum dalam tajuk triple C. Pertama yaitu Clash yang mencakup kerja menguraikan berbagai partikel berbahaya yang terkumpul pada filter HEPA dengan oksidasi.
Kerja kedua yaitu Cycle merujuk pada kemampuannya menguraikan berbagai bau tak sedap yang menempel pada filter Deodorization. Dengan kemampuannya ini, Streamer berperan menjaga kapasitas filter penghilang bau agar tetap optimal dalam kinerjanya menyerap bau dari ruangan.
Terakhir yaitu Clean, merepresentasikan kemampuan Streamer dalam mengeliminasi berbagai jamur, bakteri, dan bahkan virus yang menempel pada rangkaian filter yang terdapat dalam air purifier.
"Jika filter Deodorization tak perlu lagi melakukan penggantian, filter HEPA elektrostatis penggunaannya dalam sebuah uji rata-rata di Jepang dapat mencapai sepuluh tahun. Streamer pada air purifier Daikin membuat biaya yang dikeluarkan konsumen untuk penggantian filter jadi cenderung lebih rendah berkat usia pakainya yang lama,” paparnya.