Bisnis Ruang Angkasa Ternyata Seksi Juga

Aktivitas di luar angkasa.
Sumber :
  • Courtesy Orion Span

VIVA – Entah disadari atau tidak, bahwa industri ruang angkasa adalah yang paling cepat tumbuh di dasawarsa mendatang. Begitu diungkapkan oleh Odd Roger Enoksen, manajer perusahaan Norwegia, Andøya Space.

Putin Sebut Rusia Akan Kerahkan Rudal jika AS Lakukan Hal Serupa

Sementara Klaus Schiling, pendiri perusahaan rintisan atau startup pembuat satelit berukuran kecil juga mengatakan, mereka ingin ikut berbisnis karena di bidang ini potensi ekonomi yang besar masih bisa dibangkitkan.

Internet dari ruang angkasa, lebih banyak pengamatan perubahan iklim. Namun, siapa yang untung dan siapa yang bangkrut?

54 Negara Berebut 16 Tiket Piala Dunia 2026, Ini Hasil Undian Kualifikasi Zona Eropa

Pasar ruang angkasa, dalam waktu dekat sudah bisa bernilai satu triliun Euro atau Rp16.213 triliun. Begitu pendapat para pakar.

Di Jerman, tiga startup ingin membuat roket-roket kecil untuk mengangkut beban ke luar angkasa. Di seluruh dunia sudah ada 100 perusahaan.

Terpopuler: Pengakuan Anak Bantai Ayah-Neneknya, Nyawa Warga Palestina Tak Bernilai bagi Orang Eropa

Perusahaan Rocket Factory Augsburg ingin dapat pelanggan dengan menawarkan harga lebih murah, yaitu tiga juta Euro (Rp48,6 miliar) untuk setiap peluncuran.

"Kami akan mulai dengan 'start' satu bulan sekali. Namun, nantinya kami tentu ingin setiap pekan," papar Stefan Brieschenk, Manajer Rocket Factory Augsburg.

Ia ingin agar semuanya dibentuk seotomatis dan seindustrial mungkin, jadi tidak akan jadi sesuatu yang mengejutkan. Dalam uji beban roket, nitrogen cair yang amat dingin digunakan.

Dengan cara itu para insinyur bisa mencari tahu, sekuat apa sambungan komponennya bisa menahan tekanan dan kapan roket pecah.

Lapisan luar roket ternyata bisa tahan lebih lama dari dugaan semula. Apa ini jadi tonggak pencapaian dalam persaingan ketat?

Hotel ruang angkasa.

Photo :
  • U-Report

“Dalam urusan peluncuran roket, Jerman belum bisa bersaing.” Itu pendapat Maria Jahnke, yang menjadi konsultan dan salah seorang penulis studi pertama tentang komersialisasi perjalanan ke luar angkasa atau New Space di Jerman.

Jerman punya tiga peluncur mikro, yang belum diuji sama sekali dan kemungkinan menghasilkan keuntungan sangat kecil.

Demikian kata Jahnke dan menjelaskan, penyebabnya adalah, di seluruh dunia ada banyak perusahaan yang menawarkan jasa peluncuran roket, yang sudah memenuhi permintaan tambahan.

Namun, teknik satelit adalah bidang lain lagi. Di bidang ini, perusahaan Jerman juga aktif. Dan persaingan internasional juga ketat. Nina Stary adalah seorang analis dan juga salah satu penulis studi tentang New Space di Jerman.

"Kami pikir, sangat penting, bahwa orang menemukan solusi masalah dengan model bisnis dan produk-produk yang sudah ada dan ditawarkan. Itu masalah klasik dan praktis," kata dia, seperti dikutip dari Deutsche Welle, Senin, 14 Februari 2022.

Stary menambahkan, karena bagi pengguna jasa, tidak terlalu penting, bahwa datanya berasal dari ruang angkasa, dan bahwa ini solusi ruang angkasa. "Yang harus jelas adalah keuntungan ekonominya," paparnya.

Keuntungan ini bisa ditawarkan perusahaan startup bernama S hoch 4. Perusahaan ini membuat satelit kecil lebih cerdas. Tepatnya lewat teknik berukuran kecil. Kubus kecil ini membuat satelit di ruang angkasa bisa diarahkan secara tepat.

Ilustrasi satelit.

Photo :
  • Pixabay

Sementara Klaus Schilling, yang menggagas sistem satelit pandai berukuran kecil, menjelaskan bahwa elektronik berukuran kecil itu membantu dirinya dan perusahaan untuk melangkah maju.

"Ukuran satelit jadi tambah kecil, tapi tidak berarti kemampuannya juga kecil. Tapi, karena ukurannya kecil, orang bisa meluncurkan lebih banyak, dengan harga sama," ungkap dia.

Satelit-satelit kecil dirangkai ibaratnya komputer dan dengan komponen-komponen standard. Satelitnya bisa dibuat secara massal dan komponennya bisa ditukar dengan cepat.

"Itulah yang membuatnya fleksibel," tutur Klaus. S hoch 4 sudah meluncurkan satelit-satelit kecil ke ruang angkasa, di mana satelitnya saling berkomunikasi dan mengorganisir diri secara otonom.

Rangkaian sistem satelit misalnya, bisa membuat peta penyebaran asap, jika ada gunung meletus. Itu sangat penting bagi lalu lintas pesawat terbang. Seluruh Eropa sedang mengalami demam New Space.

Di Norwegia, tahun ini akan didirikan stasiun ruang angkasa baru, dan jadi tempat peluncuran roket-roket kecil. Ini yang pertama di Eropa. Rencananya, dari sana jugalah, Rocket Factory Augsburg akan meluncurkan roket-roket kecil buatan mereka.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya