Panen Rupiah dari Dunia Digital

Pendiri dan Kepala Eksekutif W Store, Akbar Wicaksono.
Sumber :
  • Dok. Pribadi

VIVA – Kementerian Perdagangan memperkirakan ekonomi digital Indonesia tumbuh hingga delapan kali lipat pada 2030. Pertumbuhan ekonomi digital akan tumbuh dari Rp632 triliun menjadi Rp4.531 triliun.

Apa Itu Redenominasi? Ini Tujuan dan Dampaknya pada Nilai Mata Uang Nasional

Pesatnya pertumbuhan bisnis digital melahirkan para miliader baru berusia muda di Indonesia, yang diperkirakan akan terus meningkat.

Salah satunya, Akbar Wicaksono. Di usianya yang 22 tahun, ia telah menghasilkan omzet puluhan miliar Rupiah setiap tahunnya.

Rupiah Melemah Dipicu Kekhawatiran Perang di Ukraina dan Timur Tengah

"Dulu saya mempunyai cita-cita ingin bekerja di kantor, supaya keluarga bisa bangga anaknya bisa kerja kantoran," katanya, bercerita, Kamis, 2 Desember 2021.

Pendiri dan Kepala Eksekutif W Store ini mengaku sudah mencoba melamar kerja sana sini, dengan ratusan amplop lamaran dikirim, namun tak juga ada panggilan.

Indonesia Mau Jadi Raja AI Dunia, Ada tapinya

"Akhirnya saya pun kepikiran ide, kenapa enggak bikin kantor sendiri? Walaupun terdengarnya sulit tapi saya memiliki keyakinan jika sulit itu hanya tidak mudah bukan tidak mungkin," ucap pemilik akun Instagram @cenghaw99.

Perusahaannya memberikan layanan optimasi mesin pencari alias search engine optimization (SEO) yang banyak dicari oleh perusahaan-perusahaan dalam dan luar negeri.

Tak hanya itu saja, dia juga menyediakan jasa optimasi media sosial. Di antaranya, situs yang menyediakan jasa “Panel SMM”, “Panel Instagram” atau lebih dikenal dengan “Jasa Tambah Followers”.

Pelanggannya banyak dari tokoh-tokoh di Tanah Air, artis, selebgram dan juga perusahaan dalam dan luar negeri. Selain itu, ada berbagai jasa lainnya seperti pembuatan website WS Digital Solution, layanan OTP dan lain sebagainya.

Lulusan SMK 1 Barunawati Jakarta ini menceritakan, dunia digital bukanlah hal yang baru untuknya. Sejak lulus bangku sekolah dasar, dia tertarik dengan dunia informasi teknologi.

Belajar otodidak dari berbagai forum seperti Kaskus, Devilzc0de,X-Code, JHT, IDCA, JCT dan belajar dasar-dasar programming.

Berbekal kemampuannya itu, Akbar mulai merintis usaha dari bawah. Membuat website dan jasa kecil-kecilan lainnya pada 2017.

Saat itu, para pelanggannya cukup membayar Rp5.000 per jasa. Sementara untuk pembuatan website, hanya dipatok Rp50 ribu per website.

Dengan biaya semurah itu pun tak mudah baginya untuk mendapatkan pelanggan. "Banyak yang hanya melihat saya seperti sekarang, tanpa mengetahui apa yang sudah saya lalui hingga berada di titik ini," tutur Akbar.

Hasil kerja kerasnya saat itu digunakannya untuk biaya promosi di media sosial, mengembangkan relasi dan menjangkau lebih banyak orang.

Selain itu, promosi juga dilakukannya dengan bergabung di banyak grup Line atau media sosial lainnya untuk promosi usaha yang sedang dibangunnya.

"Saya selalu manfaatkan semua platform seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan lainnya. Karena saya yakin selalu ada peluang dari marketing yang saya lakukan," katanya.

Dua tahun kemudian, apa yang menjadi cita-citanya kesampaian. Akbar memiliki kantor sendiri dan membuka lapangan pekerjaan.

Kini, Akbar bisa menghasilkan omzet puluhan miliar Rupiah. Dengan pengguna jasa hingga ribuan anggota. Ia mengatakan, untuk berhasil harus memiliki niat dan kemauan.

"Impian terbesar dalam hidup saya ialah ingin membangun banyak usaha, dan ingin membuka banyak lapangan pekerjaan. Mimpi itu tidak akan jadi apa-apa kalau kita tidak punya tujuan," jelas dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya