Nuklir Amerika Makin Mengerikan

Energi fusi nuklir.
Sumber :
  • Unsplash

VIVA – Metode baru digunakan oleh ilmuwan Amerika Serikat (AS) untuk membuat fusi nuklir yang akan menghasilkan ledakan energi serta memecahkan rekor lebih dari 10 kuadriliun watt dengan menembakkan sinar yang intens dari laser terbesar di dunia.

Justin Trudeau Ogah Kanada Jadi Bagian dari Negara AS

Para ilmuwan dari Lawrence Livermore National Laboratory di California Utara, AS mengaku jika mereka fokus pada 192 laser raksasa di National Ignition Facility (NIF) ke peluru seukuran kacang.

Ini menghasilkan pelepasan energi 1,3 megajoule dalam 100 triliun detik, atau kira-kira 10 persen energi sinar Matahari yang mengenai Bumi dan 70 persen energi yang diserap peluru dari laser.

Risiko Gabung BRICS: RI Perlu Waspadai Respons Trump dan Potensi Perang Dagang

Direktur Lawrence Livermore National Laboratory Kim Budil berharap fusi nuklir aman mencapai titik pengapian, di mana mengeluarkan 100 persen atau lebih banyak energi daripada yang diserapnya.

Ia juga menginginkan hasil energi akan secara signifikan lebih besar dari yang diharapkan dan jauh lebih besar dari rekor sebelumnya, yaitu 170 kilojoule yang mereka pecahkan pada Februari tahun ini.

Donald Trump Bakal Ganti Nama 'Teluk Meksiko' Jadi 'Teluk Amerika'

Penelitian kali ini akan memperluas kemampuan mereka untuk meneliti senjata fusi nuklir, misi inti NIF, dan dapat mengarah pada cara-cara baru untuk memanfaatkan energi dari fusi nuklir.

"Ini merupakan langkah maju bersejarah untuk penelitian fusi nuklir. Kami berharap fusi nuklir suatu hari nanti menjadi metode yang relatif aman dan berkelanjutan untuk menghasilkan energi bersih," ungkapnya, seperti dilansir dari laman Live Science, Kamis, 19 Agustus 2021.

Kapal induk tenaga nuklir USS Harry. S Truman (atas) dan Charles de Gaulle

Kapal Induk Terkuat AS Diserang Houthi di Laut Merah

USS Harry S Truman, salah satu kapal induk terkuat di Angkatan Laut AS, telah menjadi pusat serangan terbaru Houthi.

img_title
VIVA.co.id
8 Januari 2025