Direktur NASA yang Cantik Ini Pernah Jadi Tukang Bersihin Rumah
- We Are Mitu
VIVA – Masa depan manusia tidak ada yang tahu. Seorang mantan asisten rumah tangga (ART) berhasil memimpin salah satu divisi di Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA) Amerika Serikat, Jet Propulsion Laboratory. Ia adalah Diana Trujillo.
Perempuan asal Kolombia itu bercerita hanya berbekal uang US$300 atau Rp4,3 juta nekat pergi ke AS pada usianya ke-17 tahun. Demi menggapai mimpinya, Trujillo bahkan menjadi ART untuk membiayai pendidikannya.
Saat menginjakkan kaki di AS, ia mendaftar ke community college sembari bekerja sebagai ART untuk menghasilkan uang. "Saya tidak pernah menganggap pekerjaan itu (ART) rendah atau merendahkan saya," kata Trujillo, seperti dikutip dari situs We Are Mitu, Rabu, 11 Agustus 2021.
Trujillo lahir di Cali, Kolombia dari seorang ibu yang putus sekolah kedokteran karena hamil dirinya. Melihat ibunya yang mengesampingkan mimpinya, perempuan cantik itu menjadi termotivasi agar dirinya tidak bernasib seperti ibunya.
"Saya melihat para perempuan di keluarga besar saya banyak yang menyerah. Itu adalah pelecut bagi saya untuk terus gigih menggapai mimpi. Saya tidak akan dan tidak mau menyerah untuk meraih cita-cita," tegasnya.
Hengkangnya Trujillo ke AS juga untuk menunjukkan ke keluarganya kalau kaum Hawa punya nilai. Ketika orangtuanya bercerai saat dirinya berumur 12 tahun, keluarganya mengalami kesulitan keuangan yang sangat parah. Ia pun melihat ibunya berjuang keras untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Saya berbaring di rumput dan melihat ke langit dan berkata dalam hati, 'pasti ada sesuatu di luar sana yang lebih baik dari hari ini'," kata dia, mengenang. Ia juga jujur mengenai perjuangan yang dihadapinya dan menatap langit malam adalah pelariannya.
"Ada banyak kekerasan yang terjadi di negara saya. Jadi, bagi saya, melihat ke langit dan melihat bintang-bintang adalah tempat paling aman bagi saya," jelas Trujillo.
Diana Trujillo kemudian dipindahkan dari community college ke University of Florida, di mana dirinya mengambil jurusan teknik kedirgantaraan. Ia pun bergabung dengan Akademi NASA pada tahun terakhir kuliahnya. Dari situlah karier Trujillo moncer.
Di NASA, ia memiliki banyak peran termasuk insinyur sistem telekomunikasi untuk Rover Curiosity. Ia juga menciptakan lengan robot untuk Rover Perseverance. Tidak hanya itu, Trujillo ikut terlibat dalam berbagai upaya filantropi untuk merekrut lebih banyak perempuan Latin dan Afro-Amerika ke dalam karir sains dan teknik.