Tablet Ternyata Sudah Ada Sejak Ribuan Tahun Silam
- Metro.co.uk/SWNS
VIVA – Arkeolog menemukan ukiran bertuliskan geometri pada lempengan tablet tanah liat Si.427 yang berasal dari 1900-1600 SM. Ukiran itu dibuat oleh pengukur tanah Babilonia yang mengungkapkan bahwa orang telah menggunakan geometri dalam kehidupan sehari-hari pada periode lebih lama dari yang diperkirakan.
Tablet tersebut berasal dari periode Babilonia Lama. Pada dasarnya tablet tanah liat digunakan untuk memetakan garis batas. Namun, lukisan itu menunjukkan tingkat pengetahuan yang mengejutkan dengan menggunakan segitiga Pythagoras untuk membuat sudut siku-siku yang tepat.
“Penemuan dan analisis tablet memiliki implikasi penting bagi sejarah matematika. Misal, ini lebih dari seribu tahun sebelum Pythagoras lahir,” kata Ahli Matematika Universitas New South Wales di Australia, Daniel Mansfield, seperti dikutip dari situs Metro, Sabtu, 7 Agustus 2021.
Sebagai informasi, Pythagoras lahir pada 570 SM di Yunani. Jadi, berabad-abad sebelum orang Yunani kuno membangun monumen dan sebelum para sarjana seperti Pythagoras lahir serta menyampaikan pengetahuan ilmiah, ternyata orang Babilonia kuno sudah tahu hal tersebut.
Setelah Mansfield melacak objek itu, butuh waktu berbulan-bulan untuk menguraikan maknanya yang dijelaskan secara rinci dalam sebuah penelitian yang sudah diterbitkan di Jurnal Foundations of Science. Ada satu misteri yang tersisa dengan dokumen kuno, yakni Nomor 25:29 tertulis di Babilonia Kuno dengan basis 60 di bagian belakang.
Menariknya, Si.427 bukanlah penemuan baru dan sudah dipajang di sebuah museum di Istanbul, Turki. Mansfield mengetahui keberadaannya dari membaca catatan penggalian dari sebuah ekspedisi yang terjadi pada 1894 di Irak modern.
“Hal ini secara umum diterima bahwa trigonometri dikembangkan oleh orang Yunani kuno yang mempelajari langit malam pada abad kedua SM. Namun, orang Babilonia mengembangkan proto-trigonometri alternatif mereka sendiri untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan pengukuran tanah, bukan langit,” tuturnya.
Mansfield melanjutkan penemuannya ini adalah tantangan nyata untuk melacak tablet tertua dari catatan tersebut dan menemukannya secara fisik. Ia juga mengaku masih tidak mengetahui apa arti dari angka-angka yang tertera di tablet tanah liat itu.
“Ini benar-benar teka-teki. Saya ingin mendiskusikan petunjuk apa pun dengan sejarawan atau matematikawan yang mungkin memiliki firasat tentang apa yang coba disampaikan oleh angka-angka ini kepada kita,” jelas dia.