Profil Ganosec Team, Hacker Indonesia Tukang Acak-acak Israel
- Homeland Security Today
VIVA – Baru-baru ini masyarakat di Tanah Air ramai oleh kisah heroik kelompok hacker asal Indonesia yang mengatasnamakan sebagai Ganosec Team atau Garuda Anon Security.
Kelompok peretas ini membantu Palestina melakukan serangan ke Israel lewat dunia maya. Tak tanggung-tanggung, Ganosec Team sukses membobol data pribadi milik Perdana Menteri Israel (PM) Benjamin Netanyahu, meretas situs dengan domain .il, meretas ratusan nomor WhatsApp penduduk, situs universitas dan ribuan akun email, serta kartu kredit yang dirilis oleh perbankan Israel.
Dikutip VIVA Tekno dari situs https://www.ganosec-team.my.id/, Selasa, 25 Mei 2021, Ganosec Team atau Garuda Anon Security adalah jaringan peretasan internasional tanpa batas yang menargetkan situs web pemerintah, perusahaan, dan swasta di seluruh dunia untuk menarik perhatian pada pesan politiknya.
"Kemampuan jaringan secara konsisten menyerang targetnya dengan teknik canggih menempatkan kami di garis depan peretas yang bermotivasi politik. Selama bertahun-tahun, aktivitas Garuda Anon Security melibatkan perusakan situs web dan kebocoran data situs web untuk menyampaikan pesan politiknya," tulis keterangan resmi di situsnya.
Selain serangan dunia maya, jaringan Garuda Anon Security juga telah meluncurkan sejumlah alat perangkat lunak atau software yang dirancang untuk pengguna melakukan serangan dunia maya mereka sendiri terhadap target pilihannya.
Kepada VIVA Tekno, mereka mengatakan supaya masyarakat untuk tidak takut terhadap Garuda Anon Security atau Ganosec Team, karena mereka mengaku tidak akan meretas website milik pemerintah dan milik masyarakat Indonesia.
Dalam sebuah postingan di Instagramnya, ganosec.team, mereka mengaku bukan kriminal, bukan juga orang jahat. Mereka hanya manusia. Adapun jargon yang kerap mereka sebutkan adalah 'We break rules, not hearts'.
Di mata pakar siber Pratama Persadha, aksi Ganosec Team yang menyerang pertahanan Israel dinilai sebagai bentuk solidaritas ke Palestina sebagai sesama negara berpenduduk Muslim.
"Biasanya ada pihak yang mengunggah proses dan keberhasilan di video. Hal semacam ini memang banyak ditemui di YouTube. Artinya, ada potensi di mana SDM di Tanah Air bisa dimaksimalkan lebih baik lagi. Khususnya membentuk SDM yang bisa berkontribusi dalam era cyberwarfare," kata dia kepada VIVA Tekno, Senin malam, 24 Mei 2021.