Limbah Elektronik Bisa Jadi Emas
- dw
Esther Gabor dan timnya harus menguji ribuan bakteri, sampai mereka akhirnya menemukan yang paling sesuai. Mereka memberikannya nama "Pseudonomas Metallosolvenz“ atau bakteri pengurai logam. Bagaimana mereka mendaurulang emas dengan bakteri itu, bisa dilihat dalam alat yang disebut "BioXtractor“.
Pertama-tama limbah elektronik yang sudah dalam bentuk serbuk, dan tampak seperti lumpur hitam dicampur dengan air dalam jumlah besar. Kemudian bakteri diberikan ke dalam campuran itu. Setelah itu, bakteri tampak mengapung di dalam cairan yang berwarna kuning tersebut. Berkat sejumlah makanan yang bisa ditemukan di air, bakteri berkembangbiak, menyelubungi partikel limbah dan mengeluarkan logam mulia.
Bakteri tidak merusak
Air mengandung emas itu bisa dengan mudah dipompa. Tapi bagaimana caranya mengeluarkan emas dari air? Itu dilakukan bakteri ke dua, yang terdapat dalam bola-bola kecil. Ibaratnya spons, bakteri menyerap emas dari air. Spons itu bisa dibakar dengan mudah. Yang tertinggal adalah bongkah-bongkah emas berukuran kecil.
"Proses menggunakan bakteri berlangsung tanpa merusak. Dan kami bekerja pada suhu ruangan biasa. Bakteri butuh 26°C untuk bisa aktif. Dan proses biologis ini melepas CO2 hanya setengah dari jumlah yang dilepas dalam proses kimia,“ jelas Esther Gabor.
Dibanding dengan proses kimia, proses dengan bakteri tidak berbahaya dan ramah lingkungan. Apakah di masa depan emas bisa diperoleh dari limbah hanya dengan menggunakan bakteri, dan tanpa zat kimia? Itu masih harus diuji dalam jumlah yang besar. (ml/yp)