Nora al-Matrooshi, Astronot Perempuan Arab Pertama

Nora al-Matrooshi.
Sumber :
  • Gulf News

VIVA – Nora al-Matrooshi (27) terpilih menjadi astronot perempuan Arab pertama dari Uni Emirat Arab (UEA). Ia merupakan 1 dari 4.300 pelamar yang dinilai berdasarkan kemampuan ilmiah, pendidikan dan pengalaman praktis, dan kemudian pada penilaian fisik, psikologis dan medis.

Luhut Ungkap UEA Tertarik Investasi US$10 Miliar di Danantara

Pusat Antariksa Mohammed Bin Rashid (MBRSC) melaporkan negaranya dengan cepat berekspansi ke sektor luar angkasa untuk mendiversifikasi ekonomi, yang selama ini bergantung sama minyak.

Nora merupakan lulusan teknik mesin yang saat ini bekerja di Perusahaan Konstruksi Perminyakan Nasional Abu Dhabi. Ia akan bergabung dengan Kelas Kandidat Astronot NASA 2021 di Amerika Serikat (AS), seperti dikutip dari situs The Week, Senin, 12 April 2021.

Terungkap! Identitas Mayat Perempuan Terbungkus Karung Putih di Tanah Datar, Pelajar Usia 15 Tahun

Setelah lebih dari 10 ribu jam kerja yang dilakukan oleh astronot pada gelombang pertama, dan setelah 4.305 pelamar untuk gelombang kedua, kini UEA memiliki tim yang berdedikasi tinggi.

Sebuah tim yang terdiri dari perempuan Arab pertama yang bergabung dengan program Tim Astronot. Sebuah tim yang akan siap untuk misi lanjutan dan akan menjaga bendera UEA tetap tinggi di luar angkasa.

Ada Tato di Lengan Kiri pada Mayat Perempuan Terbungkus Karung Putih di Tanah Datar

"Kami mengucapkan selamat kepada negara kami pada kesempatan ini. Kami mengandalkan mereka untuk mengangkat nama UEA di langit," kata Wakil Presiden dan Perdana Menteri UEA, Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum, melalui akun Twitternya.

Pada Februari lalu, penyelidikan UEA mencapai orbit Planet Mars, ekspedisi antarplanet pertama di dunia Arab. UEA memiliki rencana untuk meluncurkan penjelajah Bulan pada 2024, dan bahkan visi untuk pemukiman di Planet Merah pada 2117.

UEA meluncurkan Program Luar Angkasa Nasional pada 2017 untuk mengembangkan keahlian lokal. Populasinya yang berjumlah 9,4 juta orang, di mana sebagian besar adalah pekerja asing, tidak memiliki basis ilmiah dan industri seperti negara penjelajah luar angkasa besar.

Ilustrasi stres, overthinking

Perempuan di Indonesia 2 Kali Lipat Mengalami Overthinking, Kenapa?

Terkait dengan penemuan itu, Ray menyebut bahwa hal ini lantaran beban dan peran ganda perempuan di Tanah Air.

img_title
VIVA.co.id
24 Februari 2025
img-logo
img-logo

Bantu kami untuk memperbaiki kualitas siaran TvOne dengan mengisi survey berikut