Vaksin COVID-19 Buatan Pasangan Ilmuwan Keturunan Turki Berbuah Manis
- dw
Mengalihkan fokus untuk menyelamatkan dunia
Menurut Kantor Kepresidenan Jerman, pasangan suami istri, Ugur Sahin dan Özlem Türeci, juga menerima penghargaan untuk "penelitian pendahulu dan telah diakui secara global" di bidang teknologi mRNA.
Terapi gen baru dalam pengembangan vaksin menggunakan sebagian kecil informasi genetik virus untuk memicu respons imun dengan memproduksi protein langsung di dalam sel manusia.
Sebelum melakukan penelitian tentang COVID-19, Sahin dan Türeci telah berusaha memanfaatkan kemampuan tubuh manusia untuk mempertahankan diri dari bakteri dan virus.
Mereka berusaha melawan kanker dengan imunoterapi yang merangsang mekanisme penyembuhan diri dan memicu "kekuatan internal" tubuh untuk menjinakkan tumor ganas.
Latar belakang Sahin dan Türeci dalam penelitian mRNA memungkinkan mereka untuk mengembangkan vaksin BioNTech bersama mitra dari AS, Pfizer dalam rentang waktu yang sangat singkat, yaitu kurang dari satu tahun, menjadikannya vaksin COVID-19 pertama, setelah persetujuan penggunaan darurat di AS dikeluarkan pada November 2020.
Pada akhir tahun lalu, Sahin memberi tahu DW bahwa dia tidak merasa sebagai "pahlawan super" dalam penelitian vaksin.
"Kami hanya dapat melakukan ini karena kami memiliki tim yang fantastis. Tim ilmuwan internasional dan staf dari 60 negara berbeda telah bekerja dengan kami selama bertahun-tahun mengenai topik ini (penelitian mRNA)," katanya.