Model Embrio Manusia Berhasil Diciptakan, Begini Bentuknya
- dw
Thomas Zwaka, profesor di Department of Stem Cell and Developmental Biology di Icahn School of Medicine di New York AS mengatakan, ketersediaan model alternatif akan mengurangi ketergantungan para ilmuwan pada penggunaan embrio manusia alami dalam penelitian.
"Masih banyak misteri yang belum terpecahkan mengenai tahap perkembangan awal embrio ini, yang mana merupakan dasar bagi hampir semua proses, organ, dan, sayangnya juga penyakit," kata Zwaka kepada Science Media Center Jerman. "Itulah mengapa ada kebutuhan mendesak akan metode seperti blastoid yang membuka pintu (bagi penelitian) ini sedikit lebih lebar."
Sebuah langkah penting bagi sains
Baik ilmuwan AS dan Australia menemukan bahwa blastoid manusia muncul setelah 6–8 hari pembiakan, dengan efisiensi pembentukan hingga hampir 20%. Blastoid memiliki ukuran dan bentuk yang mirip dengan blastokista alami, serta jumlah sel yang sama, dan juga berisi rongga dan klaster seperti massa internal sel.
Dalam penelitian terlihat bagimana blastoid berkembang saat implantasi ke dalam “rahim” cawan petri, kata laporan itu. Ini mirip dengan blastokista saat tumbuh selama empat hingga lima hari, dan beberapa di antaranya menunjukkan tanda-tanda yang mirip rongga pro-amnion dan sel-sel plasenta.
Studi tersebut memang memiliki keterbatasan. Pengembangan blastoid tidak efisien dan bervariasi tergantung pada sel yang dihasilkan dari donor yang berbeda. Blastoid juga mengandung populasi sel tak teridentifikasi yang tidak ditemukan pada blastokista alami manusia.
Pengembangan blastoid pada tahap pasca-implantasi juga terbatas, serta diperlukan kondisi kultur sel dan eksperimen untuk meningkatkan kultur sel tahap pasca-implantasi blastoid manusia secara in-vitro hingga setara dengan 14 hari in-vivo atau secara alami, kata laporan itu. (yf/as)