Logo DW

Ini Bedanya Masker FFP2, N95, dan KN95

Beda masker FFP2, N95, dan KN95.
Beda masker FFP2, N95, dan KN95.
Sumber :
  • dw

Orang dengan kondisi khusus atau kecacatan yang sudah ada sebelumnya, seperti penyakit pernapasan atau menurunnya fungsi paru-paru juga sering kali tidak dapat memakai masker penyaring partikel karena alasan medis.

Pendekatan lain untuk masker yang lebih baik

Selain tiga jenis masker bersertifikat FFP, ada konsep lain untuk masker yang memiliki efek antivirus. Namun, benda ini tidak akan memenuhi persyaratan peraturan formal jika masker FFP2 menjadi sebuah kewajiban di ruang publik.

Salah satu gagasan tersebut adalah memanfaatkan tembaga, material yang digunakan rumah sakit, seperti pegangan pintu yang dimaksudkan untuk meminimalkan infeksi. Salah satu produsen memproduksi masker dengan jaring tembaga halus sebagai bahan filter.

Pendekatan lain yang digunakan di rumah adalah dengan menyemprotkan asam sitrat pada masker. Phil Sadler, pakar teknik mesin di Arizona Controlled Environment Agricultural Center mempromosikan ide ini di YouTube.

Sudah lama diketahui bahwa asam sitrat dapat melindungi diri dari virus norovirus, yang menyebabkan penyakit lambung dan usus. Misalnya, menggunakan jus lemon saat makan kerang bisa melindungi seseorang dari infeksi norovirus.

Produsen produk kebersihan AS Kimberly-Clark bereksperimen dengan jaringan wajah antiviral berbasis asam sitrat pada 1980-an dan 1990-an dengan tujuan untuk melawan flu dan flu musiman.

Sadler memberi tahu DW bahwa 41 tahun yang lalu dia juga berpartisipasi sebagai relawan dalam proyek penelitian terkait di McMurdo Antarctic Station. Selama 30 tahun terakhir, asam sitrat telah digunakan dalam masker standar N95 yang diproduksi di AS.