Kisah Wilhelm Conrad Rontgen, Tidak Sengaja Menemukan Sinar X
- dw
Pada 22 Desember, Rontgen membuat gambar Sinar X pertama dari bagian tubuh manusia – tentu saja, yang jadi percobaan adalah orang terdekatnya. Enam hari kemudian, dia menyerahkan makalah penelitian yang berjudul: "Tentang sinar-sinar jenis baru".
Enam tahun setelahnya, ia menerima Hadiah Nobel Fisika yang pertama kali diberikan dalam kategori itu. Komite Nobel mengatakan penghargaan tersebut adalah "sebagai pengakuan atas jasa luar biasa yang telah dia berikan dengan penemuan sinar luar biasa yang kemudian dinamai dengan namanya."
Demikianlah, Sinar X selanjutnya juga dikenal sebagai Sinar Rontgen. Seperti diketahui, penemuan Sinar X ini telah secara radikal mengubah diagnostik klinis.
Temuan ini kemudian rutin digunakan selama Perang Dunia I. Selain untuk perang, temuan Rontgen juga dipakai untuk mendiagnosis kerusakan tulang serta infeksi bakteri, seperti pada kasus tuberkulosis.
Saat ini, teknologi Sinar X tidak hanya digunakan untuk mendiagnosis penyakit, tetapi juga dimanfaatkan selama proses operasi, seperti saat pengangkatan tumor, atau untuk memantau lokasi instrumen medis.
Faktanya, teknologi Sinar X digunakan secara luas dalam kehidupan sehari-hari - dalam pengaturan industri dan pemeriksaan keamanan di bandara misalnya.
Ini digunakan untuk memindai barang bawaan, untuk mengotentikasi karya seni yang berharga, untuk memeriksa detail benda arkeologi dan fosil, dan untuk mendeteksi cacat material pada bagian bangunan.