Elon Musk Berhasil Lengserkan Mark Zuckerberg
- Vox
JAKARTA – Pendiri SpaceX dan Tesla, Elon Musk, berhasil melengserkan pemilik Facebook Mark Zuckerberg. Lengser di sini mengenai nilai kekayaan kedua konglomerat. Musk diketahui mengalami peningkatan kekayaan yang sangat signifikan.
Data terbaru yang dilansir dari Bloomberg Billionaires Index, Rabu, 2 September 2020, Musk sukses menjadi orang terkaya ketiga di dunia, dan mendepak posisi Zuckerberg.
Baca: Elon Musk Mau Bikin Kejutan Saat Umat Muslim Salat Jumat
Ternyata, sejak penutupan perdagangan bursa pada Senin, 31 Agustus 2020, nilai kekayaan Elon Musk berhasil menyentuh angka US$115 miliar (Rp1.678 triliun), sementara Mark Zuckerberg hanya memiliki kekayaan US$111 miliar (Rp1.619 triliun).
Kekayaan Elon Musk ini berasal dari saham Tesla yang dimilikinya. Belakangan, saham perusahaan mobil listrik itu telah melonjak tajam karena reli harga saham Tesla yang berencana melakukan aksi korporasi stock split (pecah saham). Sejak awal tahun hingga saat ini harga saham Tesla sudah meroket hampir 500 persen.
Elon Musk diprediksi memiliki potensi untuk mendapatkan tambahan kekayaan sebesar US$50 miliar (Rp729 triliun) melalui kesepakatan tambahan pendapatan yang diberikan perusahaan jika ia berhasil mencapai target Tesla.
Kapitalisasi Tesla saat ini sudah mencapai US$464 miliar (Rp6.773 triliun) melampaui pesaingnya sesama dunia otomotif, Toyota. Bahkan, Tesla juga telah melampaui raksasa ritel AS Walmart Inc.
Namun demikian, kekayaan Musk belum ada apa-apanya dari kekayaan bersih orang terkaya di dunia dan CEO Amazon, Jeff Bezos yang kekayaannya telah mencapai US$202 miliar (Rp2.938 triliun). Musk, yang mendirikan dan menjual perusahaan pembayaran internet PayPal Holdings Inc., sekarang memimpin beberapa perusahaan paling futuristik di dunia.
Selain Tesla, ia juga mengepalai perusahaan roket SpaceX dan Neuralink, sebuah startup yang mengembangkan antarmuka mesin otak dengan bandwidth sangat tinggi untuk menghubungkan otak manusia ke komputer.
Elon Musk juga mendirikan The Boring Company untuk membuat terowongan terjangkau di bawah jalan-jalan kota yang sibuk untuk sistem transportasi umum serba listrik guna menghindari kemacetan lalu lintas yang parah di kota-kota AS.