Lima Asteroid yang Namanya Diambil dari Astronom Indonesia

Asteroid.
Sumber :
  • https://www.news1.news/

VIVA – Tidak banyak yang tahu bahwa 30 Juni adalah Hari Asteroid Internasional. Perayaan yang selalu rutin digelar sejak 2016 tersebut menjadi program untuk menginspirasi dunia mengenai seluk-beluk dan peran batuan luar angkasa, asteroid.

Pengadilan Domestik Akan Tentukan Sikap Inggris atas Perintah ICC untuk Tangkap Netanyahu

Dari akun Instagram @bosschaobservatory yang dikutip VIVA Tekno pada Kamis, 2 Juli 2020, ada lima asteroid yang terinspirasi dari nama astronom Indonesia. Pertama adalah Asteroid 12176 Hidayat/3468 T-3, yang diambil dari nama Bambang Hidayat selaku kepala Bosscha 1968-1999.

Kedua adalah Asteroid 12177 Raharto/4074 T-3, yang terinspirasi dari Moedji Raharto, kepala Bosscha 2000-2003. Lalu, Asteroid 12178 Dhani/4304 T-3, dari nama Dhani Herdiwijaya, kepala Bosscha 2004-2005.

Presiden Prabowo Tunjukkan Kepemimpinan Kuat Berwibawa di Kancah Internasinoal, Kata Dave Laksono

Keempat yaitu Asteroid 12179 Taufiq/5030 T-3, dari nama Taufiq Hidayat, kepala Bosscha 2006-2009. Dan terakhir Asteroid 12937 Premadi/3024 P-L, dari nama Premana Wardayanti Premadi, yang merupakan astronom ITB Bandung.

Hari Asteroid Internasional sebagai pengingat akan peran batuan luar angkasa itu dalam pembentukan Tata Surya, cara menggunakan sumber daya, eksplorasi di masa depan, serta mencari cara untuk melindungi Bumi 'serangannya'.

Unik, Desa Ini Rayakan Tahun Baru dengan Saling Lempar Kotoran Sapi

"Perayaan Hari Asteroid Internasional digelar tanggal 30 Juni setiap tahunnya sejak 2016. Tanggal ini dipilih sebagai penanda dari peringatan dampak tumbukan Tunguska pada tahun 1908 di Siberia, Rusia," demikian keterangan resmi Bosscha.

Teridentifikasi

Mereka juga menjelaskan jika asteroid memiliki berbagai macam ukuran dan yang sangat besar mencapai ribuan meter bisa menyebabkan kerusakan parah jika menghantam Bumi.

Populasinya sangat sedikit dan 90 persen sudah teridentifikasi. Sedangkan untuk ukuran sedang memiliki diameter puluhan hingga ratusan meter. Jumlahnya di Tata Surya cukup banyak tetapi masih lebih banyak yang berukuran kecil.

Lalu, asteroid sangat kecil yang ukurannya kurang dari 10 meter di mana telah mendominasi Tata Surya. Setiap dua pekan, Bumi dihantam asteroid kecil, namun untungnya tidak memiliki dampak yang serius bagi Bumi.

Ilustrasi kecerdasan buatan (AI).

AI Membawa Dampak Negatif bagi Bumi

Puluhan juta perangkat dibuang setiap tahun. Kemunculan AI generatif dinilai hanya akan memperburuk keadaan Bumi lantaran lebih banyak sampah elektronik berbahaya.

img_title
VIVA.co.id
26 November 2024