Tangkal Wabah COVID-19 dengan Teknologi Silver-Ion

Teknologi silver-ion.
Sumber :
  • YouTube

VIVA – Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) mengingatkan bahwa Virus Corona COVID-19 berpotensi menjadi endemik – virus akan selalu ada di populasi manusia – dalam waktu lama. Bahkan, Direktur Kedaruratan WHO Michael Ryan menyatakan dunia perlu mempersiapkan diri dalam pertempuran jangka panjang.

"Sejumlah faktor mempengaruhi bagaimana virus ini dapat kita kendalikan ke depannya, seperti protokol kesehatan, penemuan obat, hingga vaksin. Meskipun vaksin adalah peluang terbaik untuk menangani COVID-19 tetapi ada sejumlah besar ketidakpastian hingga berdampak pada perpanjangan waktu yang dibutuhkan untuk mengurangi angka penyebaran," ungkapnya, seperti dikutip dari situs WHO, Senin, 29 Juni 2020.

Oleh karena itu saat ini dibutuhkan kerja sama semua pihak. Mulai dari pemerintah, masyarakat, hingga swasta untuk bergotong royong dalam menangani pandemi COVID-19.

Antimikroba

Penampakan virus corona | Foto credit [NIAID Flickr]

Perubahan dan peralihan gaya hidup di era kenormalan baru (new normal) berdampak pada banyak hal. Umumnya masyarakat lebih mengutamakan kesehatan untuk pemilihan kebutuhan hidup di masa tersebut. Selain itu banyak orang kini lebih peduli tentang pemilih produk yang mampu memberikan perlindungan lebih terhadap virus dan bakteri.

Salah satunya teknologi partikel perak atau silver-ion technology. Beberapa penelitian membuktikan silver-ion efektif sebagai antimikroba yang telah dimanfaatkan sejak lama untuk pengobatan maupun pelapis peralatan medis.

Silver-ion juga bisa membasmi mikroorganisme dengan penetrasi, menghentikan reproduksi dan metabolisme, lalu menghancurkan mikroorganisme tersebut. Daya antimikroba pada silver-ion bertahan lama sehingga senyawa ini efektif dalam melawan kuman.

Kerusakan sel

INFOGRAFIK: PBB Puji Keberhasilan Indonesia Atasi Covid-19

Penelitian juga menunjukkan terdapat beberapa hipotesis mengenai kemampuan silver-ion dalam membunuh virus dan bakteri. Silver-ion berinteraksi dengan dinding sel bakteri. Ikatan ini menciptakan gangguan stabilitas membran, melepaskan ion kalium, dan menurunkan jumlah sel energi (ATP) dari bakteri.

Kemudian, silver-ion mempengaruhi berbagai molekul, seperti asam nukleat dan enzim, di dalam sel. Silver-ion memicu produksi spesies oksigen reaktif yang menyebabkan kerusakan sel. Dengan kemajuan teknologi maka pemanfaatan silver-ion dalam beragam peralatan semakin bervariasi.

'Mainan' di Rutan KPK, Cabup Pekalongan Dilempar Tongkat dan Asal-usul COVID-19

Bahkan kini partikel perak itu juga dimasukkan ke dalam kandungan cat tembok. Pelapis atau cat tembok yang mengandung silver-ion diharapkan dapat melawan sejumlah virus dan bakteri berbahaya yang ada di dalam lingkungan rumah. Artinya, risiko terjadinya penyakit infeksi juga bisa ditekan serendah mungkin.

Misteri Asal-usul COVID-19 Mulai Terkuak, Ini Temuan Para Ilmuwan

Nippon Paint Indonesia telah mengaplikasikan teknologi silver-ion pada Nippon Vinilex Fresh sejak 2005 yang digunakan pada bangunan rumah sakit (project based). Lalu, pada 2018, teknologi ini diperkenalkan pada bisnis ritel melalui Nippon Spot-Less Plus, cat interior segmen premium dengan fungsi antinoda dan antikuman.

"Silver-ion hadir dalam Vinilex antikuman cat interior segmen menengah sejak bulan April kemarin. Ini adalah bentuk kontribusi kami dalam upaya memerangi penyebaran wabah COVID-19," ujar CEO Decorative Paints, Nippon Paint Indonesia, Jon Tan.

Virus Corona atau Covid-19.

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

Indonesia once faced the challenges of the Covid-19 pandemic. As part of an effort to provide early prevention it, can be done by an app.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2024