LIPI Kembangkan Alat Tes COVID-19, Diklaim Lebih Akurat
- VIVA / Reza Fajri
“Dan yang lebih penting semuanya sebenarnya membuat kita memiliki starting point yang sama dengan kompetitor kita di luar negeri. Vaksin adalah contoh paling mainstream,” imbuhnya.
Pandemi ini pun juga dinilai Handoko dapat meningkatkan kerja sama peneliti di tingkat global.
“Kita relatif mudah berkolaborasi. Seperti mengenai kolaborasi vaksin baik dengan China maupun Korea Selatan sekali pun itu kalau dulu hal seperti itu sulit teradi. Kalau ingin bergabung harus bayar lisensi. Sekarang semua itu tanpa lisensi. Istilahnya itu vaksin global. Itu hal hampir yang tidak terbayangkan khususnya untuk riset dunia kesehatan. Itu kan sangat tertutup, sekarang jadi sangat cair,” katanya.
Selain itu, pandemi juga membuka mata pihak industri dan swasta untuk berkerja sama dengan para peneliti untuk merealisasikan hasil penelitiannya yang sebelumnya kerap tidak terwujud.
Hingga saat ini, LIPI sedikitnya telah melakukan 3.512 uji virus SARS-CoV2 untuk memetakan genome di Laboratorium Biosafety Level-3 LIPI di Cibinong, Jawa Barat. Sebelumnya, LIPI juga telah berhasil memproduksi alat terapi oksigen bertekanan tinggi pertama di Indonesia yang mampu mencegah pasien COVID-19 tidak sampai gagal nafas dan tidak harus diinkubasi menggunakan ventilator invasif. rap/yp