Fakta, Orang Kulit Hitam Pertama ke Luar Angkasa Bukan dari Amerika

Kosmonot Kuba keturunan Afrika, Arnaldo Tamayo Mendez (tengah).
Sumber :
  • Business Insider

VIVA – Gerakan anti rasisme terhadap orang kulit hitam, black lives matter, terus menggema di dunia khususnya Amerika Serikat (AS). Cerita soal bagaimana orang kulit hitam menjadi yang pertama di beberapa bidang juga sering terdengar.

Beri Dukungan, Prabowo Yakin Andra Soni Mampu Perbaiki Hidup Warga Banten

Salah satunya siapa orang kulit hitam pertama yang pergi ke ruang angkasa. Faktanya, bukan warga negara Amerika Serikat atau pun Uni Soviet – sekarang Rusia – yang memiliki penerbangan bersejarah itu tetapi warga negara Kuba keturunan Afrika bernama Arnaldo Tamayo Mendez.

Ia sukses terbang ke luar angkasa pada 18 September 1980. Mendez pergi bersama 11 orang lainnya menggunakan pesawat ruang angkasa Soyuz milik Uni Soviet seperti dikutip Business Insider, Jumat, 12 Juni 2020. Ia pergi bersama kosmonot Soviet Yuri Romanenko.

Anggota Kongres Sebut AS Sudah Bantu Israel Senilai Rp286 Triliun dalam Bentuk Senjata

Mendez saat itu berusia 38 tahun. Ia lahir di Guantanamo, Kuba pada 29 Januari 1942. Jalan hidupnya tak mulus. Mendez berasal dari keluarga miskin di Guantanamo dan menjadi yatim piatu sejak kecil karena orangtuanya meninggal dunia akibat penyakit serius.

Pada 1960-an, Mendez bergabung dengan Revolusi Kuba lalu ikut gerakan pemberontak muda. Di sanalah Mendez belajar teknis penerbangan dan menjadi pilot saat pindah ke Uni Soviet untuk melanjutkan pendidikan.

Kunker ke Cina hingga AS, Prabowo Bawa Pulang Komitmen Investasi Rp294 Triliun

Nasibnya pun berubah. Ia menjadi kandidat kosmonot Uni Soviet pada Program Intercosmos, karena pernah terbang dalam misi pengintaian selama Krisis Misil Kuba. Akhirnya ia terpilih ikut program pada 1978 dan menghabiskan 1.500 jam pelatihan selama lebih dari dua tahun.

Arnaldo Tamayo Mendez dan Yuri Romanenko tinggal di Stasiun Ruang Angkasa milik Uni Soviet, Mir, selama lima hari sebelum akhirnya pulang ke Bumi. Amerika baru menerbangkan astronot berkulit hitam pertama pada 1983.

Padahal, Badan Penerbangan dan Antariksa atau NASA punya kesempatan lebih awal dari Uni Soviet untuk menghapuskan masalah rasial di negaranya. Misalnya saat Program Apollo. Namun sayangnya, misi Apollo gagal dilaksanakan oleh NASA pada 1960.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto

Menko Airlangga: Indonesia Siap Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari Amerika Serikat

Senior Vice President (Policy) US-ABC Marc Mealy, menyampaikan keyakinan kerja sama ekonomi Amerika Serikat dan Indonesia akan semakin berkembang pada masa mendatang.

img_title
VIVA.co.id
24 November 2024