Kecerdasan Buatan Dikerahkan Periksa Paru-paru Pasien COVID-19
Teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dikerahkan untuk membantu dokter memeriksa paru-paru pasien COVID-19. Ini merupakan sebuah terobosan baru yang dilakukan para dokter di kota Wuhan, China, yang menggunakan algoritma kecerdasan buatan untuk memindai paru-paru ribuan pasien COVID-19.
Saat itu, wabah Corona mencapai puncaknya di China. Algoritma yang dikembangkan oleh Axial AI itu menganalisis hasil CT-scan dalam hitungan detik. Sistem itu akan menunjukkan, misalnya, apakah pasien memiliki risiko tinggi terkena pneumonia dari Virus Corona atau tidak. Sebuah konsorsium perusahaan telah mengembangkan AI untuk menghadapi wabah Corona.
- Mengapa menengkurapkan pasien Covid-19 bisa menyelamatkan nyawa
- Enam vaksin virus corona yang sudah diuji coba pada manusia
- Apa yang terjadi pada tubuh jika terinfeksi virus corona?
- Covid-19: Gejala, penyebaran, cara penanganan, pengobatan dan penyembuhan
Para dokter ini mengatakan metode tersebut dapat menunjukkan apakah paru-paru pasien telah membaik atau memburuk dari waktu ke waktu, ketika lebih banyak CT scan dilakukan untuk perbandingan.
Sebuah rumah sakit di Malaysia sekarang sedang menguji coba sistem tersebut dan Axial AI juga menawarkan sistem itu ke layanan kesehatan Inggris, NHS. Di seluruh dunia, teknologi kecerdasan buatan (AI) digunakan dengan cepat sebagai untuk mengatasi pandemi Virus Corona.
Beberapa orang mempertanyakan apakah AI cukup andal, karena bagaimana pun, nyawa orang dipertaruhkan.