Lawan Ganasnya Corona Bikin Operasi Intelijen Israel Tak Lagi Rahasia

Badan Intelijen Israel, Mossad.
Sumber :
  • JerusalemOnline

VIVA – Lawan ganasnya pandemi Virus Corona COVID-19 membuat operasi intelijen Israel tak lagi rahasia. Badan Intelijen Israel Mossad diketahui sebagai satu dari sedikitnya agensi mata-mata yang kerjanya rapi dan super rahasia. Namun tidak dalam menghadapi wabah mematikan ini.

Menegangkan, Jenderal Bintang 3 Kopassus Todong Pistol ke Pasukan Khusus Israel

Para agen Mossad biasanya tidak terlibat dalam bisnis kesehatan masyarakat. Jadi, ketika mereka diterjunkan dalam perang melawan Corona, di mana hal itu dinyatakan secara resmi oleh Mossad, maka semua pihak termasuk publik Israel penasaran untuk mengikuti jejaknya.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Israel pada Senin, 13 April 2020, warga yang positif terinfeksi COVID-19 mencapai 11.235 orang, dengan 110 kematian serta 1.689 berhasil disembuhkan.

Truk Seruduk Kerumunan di Halte Bus Tel Aviv Dekat Markas Mossad, 1 Tewas Puluhan Luka-luka

Meski banyak warga Yahudi yang sembuh, namun tidak untuk jumlah yang terinfeksi yang terus meningkat. Di sinilah Mossad akhirnya turun gunung. Bahkan, tokoh yang dihormati sekaligus orang nomor satu di Mossad, Yossi Cohen, langsung bertemu Menteri Kesehatan Israel Yaakov Litzman.

Virus corona COVID-19

Ngeri Rudal Iran Bikin Ketar Ketir Israel, Markas Mossad di Tel Aviv Nyaris jadi Sasaran

Alhasil, Mossad ditugaskan menjalankan operasi kontra intelijen untuk memperoleh peralatan medis dan teknologi manufaktur di seluruh dunia. Ketika negara-negara di seluruh dunia bersaing ketat untuk memperoleh pasokan alat medis yang langka selama pandemi COVID-19, Mossad bergerilya melakukan segala cara untuk memperolehnya.

Mossad memang secara terbuka menyatakan keterlibatannya dalam pengadaan pasokan medis untuk Israel, termasuk mengumumkan bahwa mereka telah memperoleh 500 ribu alat tes Corona pada bulan lalu. Meski begitu, Mossad menolak untuk mengonfirmasi sumber pasokan utama alat medis tersebut.

"Mossad sedang mencari ventilator, masker bedah N95, alat pelindung diri (APD), kacamata pelindung, hingga vaksin Virus Corona. Prinsip mereka adalah dapatkan secepatnya dengan segala cara (quickly and at any cost)," ungkap sumber di lingkaran pemerintah Israel, seperti dikutip dari Sputniknews, Selasa, 14 April 2020.

Sementara itu, sumber lainnya di Mossad mengklaim bahwa pemerintahnya telah memerintahkan Mossad untuk secara diam-diam mendapatkan ventilator. Karena, menurut dia, itu adalah kunci dalam menjaga pasien COVID-19 yang paling parah untuk tetap hidup ketika infeksi merusak paru-paru mereka.

Teori Konspirasi Virus Corona.

"Saya juga mendapat laporan bahwa pada akhir minggu pertama bulan April, Israel akan memiliki cukup ventilator untuk mengatasi wabah terburuk ini. Bulan kemarin ada sekitar 100 ribu alat tes Corona yang sudah dikirim ke Israel. Ini adalah pengiriman pertama yang diperoleh Mossad dari luar negeri," jelas sumber tersebut.

Menurut laporan yang tidak dipublikasi menyebutkan bahwa pengiriman, selain 100 ribu alat tes Corona, juga 1,5 juta masker bedah, puluhan ribu masker N95, kacamata pelindung, dan alat medis lainnya seperti P3K dan beragam obat-obatan.

Bukan itu saja. Selain Mossad, Israel juga mengerahkan Unit 81 yang paling rahasia. Unit ini bertugas untuk memperoleh teknologi dari luar negeri serta menemukan vaksin Virus Corona.

Di atas semua itu, sumber menunjukkan peran Mossad dalam membantu banyak laboratorium di Israel untuk melakukan sebanyak-banyaknya uji coba Virus Corona. "Ini termasuk memproduksi ventilator di dalam negeri, serta memproduksi 25 juta masker wajah dalam satu bulan," ungkap sumber ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya