China Jadi 'Sang Pencipta' Tatanan Dunia Baru Bidang Kecerdasan Buatan
- The Atlantic
VIVA – China kini menjadi 'Sang Pencipta Tatanan Dunia Baru' bidang kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), termasuk pengembangan infrastruktur digital kritis hingga pengumpulan data.
Lembaga think-tank Amerika Serikat, Future Today Institue dalam 2020 Tech Trends Reports, menyebut pertumbuhan ekonomi China mungkin melambat, namun akan menjadi kesalahan untuk berasumsi bahwa China telah kehilangan pengaruhnya.
"China memiliki kelas menengah yang berkembang pesat, tenaga kerja yang berpendidikan dan terlatih, serta pemerintah yang melaksanakan rencana jangka panjang," kata laporan tersebut, seperti dikutip dari situs The Star, Jumat, 20 Maret 2020.
Lembaga ini memproyeksikan bahwa China akan terus menegaskan dominasinya tahun ini karena berpacu melawan AS dan negara-negara lain untuk kepemimpinan global di bidang-bidang seperti AI, bioteknologi dan eksplorasi ruang angkasa.
Dalam laporan tren teknologi tahunan, Future Today menyoroti kepemimpinan global China dalam kecerdasan buatan, dibantu oleh pengumpulan data surplus dari warga.
"Jika data diumpamakan sebagai minyak jenis baru, maka China adalah OPEC baru. Populasi masif negara itu menawarkan sumber daya alam yang paling berharga di masa depan, yakni data manusia, tanpa batasan privasi dan keamanan yang umum di sebagian besar dunia," ungkap laporan tersebut.
Jenis data yang kaya bisa 'ditambang' dan digunakan untuk melatih kecerdasan buatan mendeteksi pola yang digunakan dalam segala hal, mulai dari pendidikan, manufaktur, aplikasi ritel dan militer.
Disebutkan juga bahwa Baidu, Alibaba Group Holding, dan Tencent Holdings berada di antara sembilan perusahaan teknologi besar di dunia yang gencar menggerakkan tatanan dunia baru bidang kecerdasan buatan di masa depan. Sementara itu perusahaan-perusahaan lain, yang semuanya dari Amerika yakni Google, Microsoft, Amazon, Facebook, IBM dan Apple.